--Happy reading--
🌹🌹🌹
"Lihat pipimu itu!" seru Shuhua menggoda, sambil menyesap margarita stroberi di bar mewah yang ia pilih untuk minuman mingguan mereka dan menyenggol kekasihnya, Renjun, dengan sikunya.
Tzuyu menunduk malu saat pasangan di depannya itu menggoda tentang kencan yang ia rencanakan dengan Taehyung besok. Ia bisa merasakan panas naik ke pipinya sampai ia mengira wajahnya akan meledak dalam kobaran api yang mengerikan.
"Oh, Tzuyu-ya, kau sudah parah." goda Renjun, sementara Shuhua cekikikan.
"Aku tahu," gerutu Tzuyu, menunggu mereka berhenti menggodanya. Tapi sepertinya belum selesai.
"Dari semua pria di dunia, bisa-bisanya kau jatuh cinta pada mantan pacar superstar Lee Irene." Shuhua tertawa sambil menjentikkan jarinya, "Semangat untuk merebutnya, Nak! Carpe Diem!"
"Jika dia tahu, dia akan memakanmu hidup-hidup." Renjun menambahkan dan menggelengkan kepalanya tak percaya.
"Jangan ingatkan aku tentang itu, sudah cukup aku mendengar semuanya dari mulut Irene sendiri. Aku merasa seperti orang yang sangat buruk. Aku tidak pernah tahu aku mampu melakukan pengkhianatan seperti ini." Tzuyu mengerang pahit, tapi jauh di lubuk hatinya ia tahu itu benar. Selama hangout bersama Irene, ia telah belajar banyak tentang kehidupan pribadi penyanyi itu dan tekanan konstan yang penyanyi itu alami. Satu percakapan muncul di benaknya, dan hanya dengan memikirkan itu membuat rasa bersalah muncul dalam dirinya seperti gelombang pasang, mengancam akan membanjiri seluruh sistemnya dengan rasa malu.
"Apa yang dia katakan padamu?" tanya Shuhua, sementara Renjun meneguk birnya.
Sambil mendesah berat, pikiran Tzuyu kembali ke ingatannya dari malam sebelumnya, mencoba mengingat apa yang terjadi di antara mereka berdua setelah mereka meninggalkan restoran. Ia sangat gembira karena fotonya diambil oleh paparazzi hingga ia bahkan tidak menyadari betapa kesalnya Irene sampai mereka sudah berada di mobil.
Flashback on
Limusin hitam itu luas dan nyaman saat Tzuyu duduk di kursi kulit yang ramping, dikelilingi oleh semua barang gratis yang telah diberikan padanya selama berbelanja. Energi bersemangat masih berdengung di dalam dirinya saat ia memikirkan paparazzi dan kegembiraan yang ia rasakan saat fotonya diambil. Memang, Irene telah bersembunyi di belakang bahunya dan mencoba menggunakannya sebagai tameng, tapi tetap menyenangkan menjadi pusat perhatian untuk sekali ini. Mungkin berteman dengan Irene tidak terlalu buruk?
Tzuyu menoleh ke arah Irene, yang luar biasa pendiam setelah keluar dari restoran dengan suasana hati yang baik. Ia mencoba tersenyum dan bertanya ada apa, tapi Irene mengabaikannya, gadis itu berbalik ke jendela dengan kesedihan tertentu di matanya yang tidak bisa dilihat Tzuyu. Setelah satu atau dua menit kesunyian yang tegang, Irene akhirnya berbicara.
"Seberapa baik kau mengenal Taehyung?"
Jantung Tzuyu berdegup kencang di dadanya dan ia berjuang untuk bernapas dengan teratur. "Taehyung-ssi?"
"Ya, drummerku. Aku melihat dia mengobrol denganmu di depan piano hari ini."
"Oh..." Tzuyu tidak pernah bisa berbohong dengan baik, tapi ia mencoba mengembangkan kemampuan aktingnya yang payah saat ia mencoba menutupi rahasianya dengan Taehyung. "Aku tidak terlalu mengenalnya. Dia hanya bertanya padaku tentang musik." ucap Tzuyu meyakinkan, ia melihat Irene tampak senang dengan jawabannya dan tidak mempertanyakannya, jadi ia mencoba menenangkan jantungnya yang berdebar kencang dan berpura-pura tidak tahu. "Kenapa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Music of the Heart | Taetzu | END✔
Hayran Kurgu[LENGKAP] Chou Tzuyu merupakan penulis lagu di industri musik, tapi hari-harinya berubah saat ia bertemu dengan seorang drummer yang menginspirasinya. 'Tetap profesional, Tzuyu!' Ia berteriak pada dirinya sendiri dalam benaknya, 'Jangan menjadikan d...