Family

222 21 9
                                    

Entah sudah keberapa kalinya Darius mengatakan sesuatu yang membuat tubuh Banyu terperanjat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Entah sudah keberapa kalinya Darius mengatakan sesuatu yang membuat tubuh Banyu terperanjat. Kapan lalu mengenai alasannya menjalani test, setelahnya karena teori cemburu.

Apa lagi sekarang?

"Iya. Gue putus sama Orion."

Banyu tidak menyahut, ia masih menunggu teman dekatnya itu bercerita lebih lanjut.

"Ada banyak tujuan gue yang enggak bisa disatuin sama tujuan Orion." Darius mengambil waktunya sejenak untuk bernafas, karena bercerita tentang patah hatinya beberapa hari yang lalu merupakan sesuatu yang berat.

Kalian pernah merasakan di mana...pagi pertama setelah malam sebelumnya memutuskan berpisah dengan seseorang yang mulai terasa familiar di dalam hidup kalian satu sama lain?

Beratnya...

Nelangsanya...

Ada satu bagian di dalam tubuh kalian yang terasa berdenyut dan memusingkan kepala.

Itu lah yang dirasakan oleh Darius saat ini. Ia bahkan tidak memiliki tenaga untuk menunaikan kewajibannya secara profesional. Namun untungnya pihak Rumah Sakit mengizinkannya untuk mengambil cuti secara mendadak, walau akhirnya ia gunakan untuk mengunjungi Banyu di Panti, tempat di mana dapat membuatnya teringat tentang pekerjaannya dan Orion.

Ironis.

"Orion enggak menganggap hubungan ini penting yang seharusnya mampu bikin gue tenang tentang anggapan orang-orang."

Anggapan orang-orang?

"Dia menganggap orientasinya adalah biseksual, di mana cuma gue aja yang merasa ketakutan setiap kali dia memutuskan untuk bertemu dengan beberapa orang— i know!" Darius menyelak kalimat Banyu yang belum sempat terlontarkan sama sekali. "Gue tau ini terdengar childish dan enggak beralasan. Gue tau, oke? Tapi biarkan gue menjelaskan dari sisi gue dulu sebentar."

Lalu keluarlah berbagai macam cerita, yang kata Darius, ada banyak tujuannya yang tidak bisa disatukan bersama dengan Orion.

"Gue iri ketika tau Daksa sudah memutuskan jujur tentang kalian kepada Keluarganya. Gue iri ketika lo membawa serta Daksa di dalam pertemuan para Alumni kampus lo tanpa merasa harus berbohong kalau kalian hanya sekedar teman. Gue iri ketika Daksa enggak pernah menyembunyikan hubungan kalian. Contohnya aja, Mbak Dewi tau, Richard tau, bahkan Pak Brewok aja tau." Darius menyebut beberapa nama rekan Caregiver panti mereka sekaligus nama Security tertua di sana.

"Sedangkan Orion malah sibuk menyembunyikan gue, memperkenalkan gue hanya sebagai seorang teman di hadapan teman-temannya yang lain, yang belakangan gue ketahui mereka sama sekali enggak tau-menau mengenai orientasi seksualnya, and it's sucks!!!"

Bukan air mata yang keluar dari kedua sudut mata Darius yang memerah— Banyu berani bertaruh bahwa laki-laki itu sudah tidak dapat tertidur dengan nyenyak beberapa hari ini— namun yang kelihatan oleh kedua mata Banyu hanya sebuah penyesalan.

COLOR - Koo Junhoe & Kim Jiwon [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang