Love Me Harder - Ariana Grande & The Weeknd
"Are you sure you wanna do it with me?"
Mereka sudah berada di dalam kamar Banyu saat ini. Banyu menganggukkan kepalanya tanpa mengambil waktu untuk berpikir. Kedua tangannya menarik lembut masing-masing sisi ujung baju yang tengah dikenakan Daksa, mau tak mau membuat Daksa kemudian mengangkat kedua tangannya seperti anak kecil yang penurut, membiarkan Banyu meloloskan pakaiannya dan membuangnya begitu saja ke atas lantai kamar.
Sedangkan Banyu sudah mendudukkan tubuhnya di atas pangkuan Daksa, tidak mengacuhkan bagian inti laki-laki itu yang sesekali bergesekan dengan inti tubuhnya sendiri. Membuat udara di sekitar mereka sama sekali tak membantunya agar dapat bernafas dengan lebih baik.
Mungkin benar yang dikatakan oleh Darius bahwa kini ia sedang mengalami beberapa gejala ALS.
Ini pengalaman pertamanya untuk berhubungan intim, dengan Kekasihnya, dengan sepenuh hatinya yang kemudian mengiyakan pertanyaan Daksa yang tidak dapat dinilainya sebagai sesuatu yang terdengar basa-basi.
Ia mengetahui bahwa Daksa harus berulang kali menahan diri karenanya. Bagaimana laki-laki itu memberinya waktu untuk berpikir dan mengambil tindakan untuk ini, karena dirinya pun merasakan hal serupa.
"Hasil test-nya udah keluar...?"
Daksa bertanya sekali lagi yang membuat kesabaran Banyu hampir habis. Ia menatap kedua mata Daksa lamat-lamat karena keberatan.
"Nyu—"
Banyu memagut bibir Daksa agar laki-laki itu berhenti mengoceh. Ia membawa kedua tangan Daksa untuk mulai menyentuh tubuhnya seperti yang ia inginkan. Sentuhan Daksa selalu terasa hangat untuk tubuhnya, membuatnya mencari, bahkan enggan terlepas kalau saja bisa. Seolah meminta Daksa untuk kembali fokus hanya kepada tubuhnya saat ini, karena— euh— sebuah sensasi di mana Daksa menanggalkan keseluruhan penutup tubuhnya itu mampu membuatnya kian lupa diri.
Jemari Daksa mulai menyusuri punggungnya dari balik kemeja, bergerak ke bawah lalu menelusupkan sebelah tangannya, menyusuri kulit telanjang Banyu hingga Banyu melepaskan tautan bibir mereka hanya untuk mengerang.
Banyu mengeratkan pegangannya pada pinggiran sandaran tempat tidur, mengabaikan tatapan Daksa yang ingin mencari tahu sudah seperti apa bentuk wajahnya sekarang, sebelum akhirnya Daksa mulai melepaskan kancing kemejanya satu per satu.
Daksa menyibakkan sebelah sisi kerah baju Banyu hingga bahunya terbuka lebih lebar tanpa menanggalkan pakaiannya terlebih dahulu. Perpotongan leher Banyu yang jenjang, kulitnya yang bersinar, terlihat kelewat jernih hingga Daksa tidak mampu menahan dirinya demi mengotori permukaan kulit Banyu yang sewarna kanvas, meninggalkan noda keunguan hampir lebam hingga Banyu berteriak kesakitan.
KAMU SEDANG MEMBACA
COLOR - Koo Junhoe & Kim Jiwon [END]
Fiksi PenggemarDaksa dan Swara memiliki Ibu yang luar biasa bawel. Sering sekali komplen ketika mereka berdua tengah sangat sibuk disebabkan pekerjaan masing-masing dan membuat si Nyonya Besar bolak-balik merasa kesepian. Bukan. Nyonya Aliana bukan termasuk ke d...