Temen Minho
°
°
°
°
°
°"Nggak ada."
Jisung speechless sama jawaban Minho. Dia pikir Minho suka sama dia, ngeliat gerak-gerik Minho selama ini.
"Gue kan cuma ngerental. Nggak boleh lewat batas juga, Sung."
Minho menyeruput kembali minumannya. Trus beranjak dari tempat duduknya.
"Gue ke dapur dulu, balikin gelas."
Minho pergi, kini hanya sisa Jisung yang termenung mikirin kalimat Minho.
Dia harusnya bersyukur, Minho nggak ada perasaan lebih dan merlakuin dia kaya klien-klien yang lain.
Tapi di sisi lain, dia agak kecewa. Jisung pikir Minho suka sama dia pas awal ketemu. Karena melihat tatapan Minho yang beda ke dia.
"Lagian kenapa gue kepedean. Lo bukan Seungmin, Sung. Jangan ngayal bakal punya kisah kaya dia," gumam Jisung.
"Sung, udah selesai?"
Jisung mengangkat kepalanya, ngeliatin Minho yang baru balik dari dapur.
"Udah, mau balik?"
Minho mengangguk dan langsung mencari bunda nya untuk pamit pergi dari cafe.
"Kok cuma bentar, sayang. Nggak mau lama-lama dulu nih?"
Jisung senyum tipis, merasa nggak enak sama bunda nya Minho.
"Ji—"
"Minho sama Jisung mau lihat film, Bun. Udah beli tiket, sayang dong kalo nggak dibuang."
Jisung noleh ke arah Minho. Trus menggelengkan kepalanya pelan, nggak Jisung, itu cuma alasan biar bisa pulang.
"Yaudah, hati-hati ya. Jaga Jisung buat bunda."
Minho mengangguk, tangannya menggandeng Jisung keluar cafe.
"Nanti turunin di taman kota aja, Kak. Gue balik sendiri naik taxi. Nggak perlu anter sampe rumah."
"Kok lo mau balik, Sung. Nggak mau nonton film sama gue?"
"Hahh??"
Minho kekeh pelan, tangannya dibawa untuk mengelus surai halus Jisung.
"Kita movie date dulu."
Rental Pacar
Jisung hanya diam di mobil. Dari cafe bundanya Minho, sampai udah di depan cinema xx belum mengeluarkan suara nya sama sekali.
Minho jadi bingung lah sekarang. Jisung nya ini kenapa?
"Sung, lo sakit? Mau pulang aja nggak?"
Jisung sadar dari lamunannya, "e-eh? Nggak, gue nggak papa kok."
"Beneran, Sung?"
Jisung hanya membalas dengan senyuman sambil mengangguk pelan sebagai isyarat.
"Yauda, ayo masuk. Udah mau dimulai."
Minho nggak lupa menggenggam tangan Jisung. Membawa cowo itu masuk.
Pipi Jisung mulai memerah, astaga! Kencan sama Minho emang nggak aman buat jantungnya.
"Kita nonton apa, Kak?"
"Black Panther, lo suka?"
Jisung tampak mikir bentar, "yang baru?"
"Iya. Lo nggak suka, Sung?"
"Suka aja kok. Kemarin gue juga belum sempet nonton."
Minho senyum tipis, "ayo masuk. Tunggu di dalem."
Jisung mengangguk pelan. Tangannya masih dalam genggaman Minho. Cowo itu bener-bener nggak lepasin tangan Jisung sedetik pun. Jisung kan baper jadinya.
"Minho?"
Pas mau masuk ke dalam studio, kedengar suara cewe manggil nama Minho. Reflek Minho noleh ke arah suara.
"Lia?"
Rental Pacar
"Apa kabar, Li?"
Yang tadi niatnya mau masuk ke studio duluan, ditunda bentar sama Minho. Karena dia ketemu temen lamanya, Choi Lia.
Jisung bagaikan nyamuk di sini. Soalnya dia nggak kenal Lia. Tapi rasa-rasanya, Jisung agak disinisin sama cewe itu pas Minho megang tangan dia tadi.
"Baik, lo sendiri?"
"Gue juga baik. Oh ya, ke sini sama siapa?"
Lia kekeh pelan. "Sendiri lah, No. Gue kan jomblo. Lagian temen cewe gue kaga ada yang mau diajak nonton Black Panther."
Minho senyum kesenangan. "Weish, kebetulan nih gue sama Jisung mau nonton. Mau bareng nggak?"
"Nggak papa nih? Takutnya gue ganggu kalian berdua."
"Nggak papa, Li. Kan sesama penggemarnya juga."
Lia ngangguk pelan. "Oke deh, gue ikut kalian."
Jisung cuma hela nafas panjang. Kayaknya abis ini hal rumit akan terjadi.
"Selamat buat lo, Jisung. Hari ini bakal panjang buat lo."
Hai!
Udah 2 Minggu kaga up nih. Hari ini semoga bisa 3x up yaa.
Ditunggu part selanjutnya 👍👍
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] Rental Pacar Musim 2 [minsung]
Fanfic3rd mini series✪⃝⃞⃝⊰⋆⃟⋆ 🏹 Minho yang dilanda gundah gulana karena jomblo memutuskan untuk merental pacar di sebuah cafe yang ditunjukkan oleh Chan. Boyloves! Non baku! © Original Story By Lumierenay, 2022