•12•

917 130 2
                                    

"Karena guru olahraga kalian sedang cuti melahirkan, jadi saya diminta menggantikan beliau" Ucap pak Eko sambil memegang sebuah bola basket di tangannya.

"Tapi pak guru yang sebelumnya kan cwk-"

"Udah, diem"

"Hari ini kalian akan bermain basket" Ucap pak Eko.

"Bermainlah secara berkelompok dan ikuti aturan dalam permainan bola basket"

"PERMAINAN DIMULAI!!!"

PRIIIT

"Eum..
Guys?"

"Kalian ngapain?" Tanya Amu saat dirinya dihadang oleh beberapa orang.

Srett

Hadang

Hadang

"Ngerebut bola"

"Oper sini"

"Bagi sini bolanya"

GRO——OOR

"BAGI SINI BOLANYA!!"

"ALLAHUAKBAR! GA GITU MAINNYA GUYS!!!"

"UPI! VAN-VAN! KITA KAN SATU KELOMPOK KENAPA NGEREBUT BOLANYA?!!!" Teriak Amu.

"BODO AMAT! OPER SINI BOLANYA!!" Teriak Upi.

"BOLANYA PUNYA KU!"

"PERKELOMPOK WOI!!"

RUSUH

Pak Eko yang melihat itu pun tertekan.

"Sabar ya pa" Ucap Toro sambil menepuk pundak pak Eko.

"Amu-chan! Sini!" Seru (Name) yang sejak tadi sudah siap sedia.

"Oke!" Amu kemudian melempar bolanya kepada (Name), (Name) menangkap bolanya dan kemudian dia menggiring bola dan melemparkan bolanya hingga masuk kedalam ring.

"KEREN (NAME)!!"

"Kerja bagus!"

Permainan kemudian dilanjutkan.

— — —

"TIME OUT"

Not-not

Amu, Upi, dan (Name) pun langsung duduk di tempat yang teduh.

"Hoaahhhh"

"Gila capeeekkk... Panas banget gerahhh~" Keluh upi yang ngos-ngosan.

"Ke kantin yu.. Beli yang dingin-dingin gitu..." Ucap Amu.

(Name) hanya diam sambil ngos-ngosan, dia pun menundukan kepalanya kebawah menatap meja didepannya.

'Apa keputusanku sduah benaf untuk bersekolah di sini ya? Aku takut... Dia ada disana dan terus menghantuiku...' Batin (Name) yang tengah bergulat dengan pikirannya sendiri.

"Uwaa" Teriak Amu saat merasakan sesuatu yang dingin menyentuh pipinya.

"Nih minum" Ucap Kiki yang sedang mode ikemennya.

(Name) yang masih bergulat dengan pikirannya pun memejamkan matanya.

Tuk

"Aa!" Seru (Name) kaget dan langsung membuka matanya, dia merasakan sesuatu yang dingin menyentuh pipinya. Dia menengok kesamping, rupanya Sho yang tengah menyodorkan minuman flor*d*na kepadanya.

(Name) pun mengambil minuman itu. "Makasih" Ucapnya disertai senyum tipis.

"Lagi mikir apa? Kayak serius banget gitu" Tanya Sho. (Name) menggeleng pelan.

"Gapapa"

Sho kemudian mengelus rambut (Name) sambil tersenyum. "Kalo ada masalah cerita aja, jangan di pendam sendiri" Ucapnya.

"Waahh makasih bro!" Ucap Amu senang.

"Buatku mana?" Tanya Upi.

"Ga ada" Jawab Kiki.

"Kiki!! Sho!! Masuk lapangan!" Teriak pak Eko.

"Ya paaak" Sahut Kiki, Sho hanya diam.

"..."

"Lihat tuh, dua manusia bucin" Upi mencibir, (Name) dan Amu pun menoleh.

"Udah dua tahun bucin ke orang yang sama, tapi malah kena friendzone, kasian" Lanjutnya.

Amu pun terdiam.

"Aku jahat ya?" Tanya Amu.

"Iya emang, cowok secakep dia malah ditolak" Jawab Upi.

"Jadi, kalo ada yang nembak kita gak boleh nolak?" Tanya (Name) to the point sambil memiringkan kepalanya ke kanan.

"Tapi dulu kamu juga pernah nolak cowok dari kelas sebelah" Sahut Amu.

"Ya ga... Gitu juga, kan kita punya hak buat nolak juga" Ucap Upi.

"Nah sama, kami berdua pun sama. Kalo ada yang suka itu hak mereka. Kalau kami berdua nolak pun hak kami juga" Jelas Amu sambil tersenyum dan mengangkat minumannya.

(Name) mengangguk-angguk setuju.

"Selama gak keterlaluan dan berlebihan ya jalanin aja baik-baik" Ucap Amu. "Ini pendapatku sih" Lanjutnya.

'Cih aku kena omongan sendiri. Aku jadi kesel, karna apa yang mereka bilang ada benarnya' Batin Upi yang kesal, dan di mukanya tercetak perempatan kecil disana.

'Mereka begitu juga karena pendirian mereka...'

Amu kemudian meminum minuman yang diberikan oleh Kiki tadi.

Glekk

"Kamu sebenarnya ada rasa sama Kiki-" Ucapan Upi terpotong karena teriakkan Amu.

"WASSEM TENAN IKI C*K!!" Amu pun menyemprotkan minumannya ke muka Upi.

*Semprotan rohani

"Sumpah asem banget! Kiki kurang ajar! Aku di kerjain lagi!" Kesal Amu. "Ya Allah maaf aku ngomong kasar" Lanjutnya.

Upi pun melotot marah ke arah Amu, (Name) gak kena soalnya dia duduk agak jauhan. Sekarang dia lagi duduk anteng sambil minum.

"Cobain deh Pi, asem banget ini" Ucap Amu dengan watados.

"Baku hantam kita *piiiiiip*" Balas Upi sambil menunjuk jari manisnya.

Upi langsung mencekik Amu, Amu hendak meminta tolong pada (Name). Tapi anaknya sudah ngacir entah kemana, padahal tadi duduk anteng sambil minum.

▬▭▬▭▬▭▬▭▬▭▬▭▬▭▬▭▬▭▬▭▬
To Be Continued🍵

Maap minggu lalu gak bisa doble up
Lagi PAS soalnya

Dan insyaallah mungkin minggu ini bisa doble up ^^

ᵈᵒⁿ'ᵗ ᶠᵒʳᵍᵉᵗ ᵗᵒ ᵛᵒᵗᵐᵉⁿᵗ ! ¡
See you~

WEE!!! x Hinata! ReadersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang