The Story [Taeyong - Jisoo]

The Story 11 :: Last Scene

Bab 11 : Last Scene

Taeyong mulai mengerjapkan matanya saat ia merasakan adanya cahaya yang masuk menerangi kamarnya.

"Good morning my sunshine."

Taeyong mengulas senyum manis, meskipun matanya masih tertutup, Taeyong jelas tau siapa pemilik suara itu.

"Morning too, honey."

Lengan kanan Taeyong terangakat untuk meraih tubuh mungil disampingnya, membawanya kedalam pelukan hangat.

"Taeyong!"

Jisoo terhenyak saat tubuhnya ditarik begitu saja dan sekarang ikut berbaring dalam kungkungan kekasihnya.

"Hmm,"

Taeyong enggan membuka matanya, justru yang dia lakukan adalah menarik selimut hingga menutupi tubuhnya dan Jisoo.

"Taeyong! Ck, aku gak bisa napas."

Tidak perduli dengan pukulan kecil yang Jisoo berikan, Taeyong justru semakin mengeratkan pelukannya dan terkekeh pelan.

"Ish, Taeyong!"

Jisoo semakin merengek dalam pelukan Taeyong.

"Give me one morning kiss, pretty."

Jisoo berdecak kesal, "Gak mau, kamu bau. Aaaaaaa lepasin, pleaseee."

"Gak! Sebelum kamu kasih aku morning kiss." sungut Taeyong.

"Taeyong, please.... tangan aku sakit." Jisoo semakin merengek.

Mendengar rengekan Jisoo akhirnya Taeyong mau melepaskannya, "yang mana yang sakit?"

Jisoo mengulurkan tangan kirinya yang terluka, itu luka lama saat dia tidak sengaja terseret pinggiran pintu yang kebetulan saat itu sedang di betulkan.

"Sakit banget?" Taeyong bertanya, sedikit khawatir. Dan Jisoo menggeleng setelahnya.

"Bener?" Taeyong kembali memastikan.

"Sedikit, sekarang udah enggak."

"Ya udah, aku mau tidur lagi." Ujar Taeyong, kemudian bersiap-siap untuk kembali masuk kedalam dunia mimpi sebelum akhirnya selimut yang ia pakai ditarik secara paksa oleh Jisoo disusul dengan jeweran di telinga kanannya.

"Bangun!" Titah Jisoo.

"Jis, aku masih ngantuk." bela Taeyong dengan tangan memegangi telinganya yang masih dijewer.

"Siapa suruh main game sampe pagi?!"

Taeyong meringis saat jeweran Jisoo semakin kencang ditelinganya.

"Aku gak main game-"

"Halah, mau bohong? Haechan bikin story jam setengah 3 pagi, kamu mau bohong?"

"Iya! Ampun, jis. Lepasin kuping aku."