The Story 5 :: Putih Abu-abu

424 64 9
                                    

Cw // Twharsh words khas anak muda

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cw // Tw
harsh words khas anak muda



Bab 5 : Putih Abu-abu


Hari baru dimulai dan Jisoo sudah menggerutu tidak jelas sejak pagi tadi. Tidur kepagian, bangun kesiangan, ditinggal ayah dan ibu keluar kota, kehilangan sepasang kaos kaki yang membuat ia pusing mengobrak-abrik seluruh lemarinya lalu kemudian Jisoo menemukan kaos kaki yang sedang ia cari ternyata berada di dekat sepatunya— sudah Jisoo persiapkan dari semalam. Belum lagi kehabisan bensin dijalan, dan sialnya Jisoo juga lupa jika hari ini adalah hari Senin.

Hari yang paling Jisoo hindari.

"Mampus, gue lupa pake dasi!" Jisoo memukul dahinya dengan telapak tangan. Lengkap sekali kesialan hari Seninnya.

Teman-teman sekelas Jisoo mulai kalang kabut keluar dari dalam kelas setelah salah satu diantara mereka melihat petugas OSIS yang sedang bertugas sudah sampai dikelas sebelah.

Jisoo masih sibuk mondar-mandir di mejanya, Jisoo paling anti dihukum. Tidak, Jisoo bukanlah tipe murid yang selalu tertib dengan peraturan sekolah yang ada. Jisoo sama seperti murid lainnya yang kadang kala akan melanggar aturan, hanya saja dia jarang kepergok karena Jisoo benci dihukum.

Andai saja jika Jisoo datang lebih awal pasti ia mendapatkan dasi cadangan yang disediakan oleh pengurus kelasnya. Sayang sekali, semua dasi yang berada dilemari kelas sudah diserbu habis oleh teman-temannya.

"Jisoo."

Sial, pasti anak OSIS.

Dalam hati Jisoo menggerutu mengeluarkan segala jenis sumpah serap untuk dirinya sendiri, dan benar saja diambang pintu kelasnya tampak dua siswa dengan almamater berwarna abu-abu milik anak OSIS.

"Buruan ke lapangan!"

"Biar gue yang ngurus, Song. Lo ke MIPA 4."

"Oke."

Salah satu dari mereka menghilang dari pandangan Jisoo, namanya Song Yunhyeong anak musik yang kebetulan satu ekstrakurikuler dengan Jisoo.

"Buruan ke lapangan, masih nyari apaan?"

Bukannya menjawab, Jisoo justru melongos melewati lelaki tersebut begitu saja.

"Heh, kalo ditanya dijawab!"

Jisoo menghempaskan tangan lelaki itu yang sebelumnya berada dipundaknya, "apaan sih!"

"Lo gak bawa dasi?"

"Ya menurut lo?" Jisoo menaikan tinggi nada suaranya.

"Tumben?"

Jisoo berdecak, "gara-gara lo!"

Lelaki tersebut mengernyitkan dahi, "kok gue?"

"Ya gara-gara lo kemarin yang nyuruh gue ngerjain semua tugas semalaman gue jadi kesiangan!"

The Story [Taeyong - Jisoo]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang