Bab 12 : Two Cup Coffee
Jisoo memijat keningnya sejenak lalu menghela nafas pasrah. Akhirnya ia membalikkan badannya untuk kembali masuk kedalam lift.
Awalnya niat Jisoo kemari adalah untuk mengambil flashdisk miliknya yang entah bagaimana bisa sampai ditempat kakak sepupunya- Bae Suzy. Namun niatnya gagal ditengah jalan lantaran kakak sepupunya ternyata baru saja mengembalikan flashdisk Jisoo ke kantor tempat ia bekerja.
Jisoo baru mendapat kabar lewat telfon kakaknya beberapa menit yang lalu tepat saat ia sampai didepan pintu unit apartemen milik Suzy.
"Sia-sia gue kesini." gerutu Jisoo pelan saat ia sedang menunggu lift.
Ting!
Jisoo buru-buru masuk kedalam lift sebelum pintu lift kembali tertutup, hanya ada dia dan satu orang laki-laki yang saat ini berada di samping kirinya. Jisoo menganggukkan kepalanya pelan sebagai tanda menyapa orang tersebut dengan senyum tipis, yang langsung mendapat balasan setelahnya.
Ting!
Lift kembali terbuka di lantai 5. Jisoo sedikit bergeser ke arah kiri karena desakan dari orang-orang yang baru masuk hingga tak sadar dirinya menabrak orang dibelakangnya sangking terdesaknya dia.
Jisoo sedikit memiringkan badannya sebisa mungkin untuk mengucap permintaan maaf kepada orang tersebut disaat posisinya sangat sulit untuk bergerak.
Beberapa menit kemudian pintu lift kembali terbuka dilantai dasar, satu persatu orang yang berada didalam lift mulai keluar hingga tiba giliran Jisoo terkahir karena dia berada di paling belakang.
"Aww" Jisoo meringis pelan.
Ia baru akan melangkah tapi rambutnya seperti ada yang menarik dari belakang.
Saat berbalik badan, Jisoo langsung dihadapkan dengan tubuh seseorang dengan jarak yang sangat dekat sekali dengan posisinya berdiri.
"Maaf, maaf."
Jisoo buru-buru melepaskan rambutnya yang menyangkut di kancing kemeja orang yang tadi berada dibelakangnya saat didalam lift.
Sayang sekali rambutnya sulit dilepaskan.
"Pelan-pelan, rambut lo bisa rontok nanti."
Suara itu berhasil membuat Jisoo meremang, ia sangat gugup setengah mati. Ohh ayolah posisinya sekarang benar-benar tidak menguntungkan. Jaraknya dengan orang tersebut terlampaui sangat dekat, mungkin jika dilihat dari lain sisi, Jisoo akan terlihat seperti sedang berpelukan.
Karena Jisoo tak kunjung dapat melepaskan rambutnya akhirnya orang tersebut mulai membantu. Dan setelahnya dengan sangat ajaib rambut Jisoo langsung terlepas.
Well, Jisoo sempat dibuat melongo sebelum sepersekian detik berikutnya ia kembali sadar. Baru saja mulutnya terbuka ingin mengucapkan kata terima kasih, teriakan dibelakangnya lebih dulu menyerobot.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Story [Taeyong - Jisoo]
FanfictionSatu cerita untuk satu halaman, Taeyong and Jisoo one shoot story. Oneshot story Bahasa : Baku - Non Baku ©mypurplecute ⚠️REMINDER⚠️ Seluruh cerita yang ada disini murni karangan FIKSI belaka. Tidak ada sangkut pautnya sama sekali dengan kehidupan a...