Pagi buta sekali di hari minggu ini Jisoo dibangunkan dari tidur nyenyaknya secara paksa. Pelakunya tak lain dan tak bukan adalah sahabatnya sendiri, Lee Taeyong.
Begitu pintunya diketuk secara brutal, membuat Jisoo mau tak mau harus membukakan pintu kostnya jika dia tidak ingin diusir oleh pemilik kostan lantaran membuat keributan di pagi buta.
Matahari bahkan belum memunculkan jati dirinya secara gamblang, namun Jisoo sudah dibuat meraung bahkan disaat dia baru membuka mata. Dia menatap jengah sosok pemuda yang baru saja melemparkan dirinya ke kasur milik Jisoo, meraup semua tempat disana.
Membiarkan pemuda itu berguling-guling diatas kasur, Jisoo memilih untuk mendekati kulkas, mencari sesuatu yang dapat ia gunakan untuk sarapan. Ya, roti sandwich siap makan ada disana, Jisoo baru membelinya semalam. Dia mengambil satu roti dengan kemasan warna kuning, rasa keju.
Taeyong masih sibuk dengan dunianya, pemuda itu menatap handphone dengan raut wajah yang- entahlah, Jisoo tidak dapat mengerti apa arti dari raut wajah menyedihkan itu. Menyingkirkan salah satu kaki pemuda itu, Jisoo mengambil tempat kosong di pinggir kasur karena percayalah, dikamar sepetak ini tidak ada sofa ataupun kursi yang dapat menjadi tempat Jisoo duduk.
"Jis,"
Suara itu membuat Jisoo merinding, sangat terdengar menyedihkan sekali. Bahkan tanpa melihat pun, Jisoo tau raut wajah apa yang tertampil dimuka pemuda yang saat ini seenaknya sendiri menumpukan dagunya di pundak Jisoo.
Helaan nafas terus terdengar dari dekat, namun Jisoo enggan perduli, dia hanya ingin menikmati sandwich keju. Sampai dimana dengan lancang Taeyong menghabiskan satu gigitan terkahir sandwich yang berada ditangannya, barulah Jisoo beraksi.
"Kenapa si, yong???? Ishhhh." Tangan Jisoo berusaha menyingkirkan Taeyong dari pundaknya, meskipun akhirnya gagal karena pemuda itu kembali kedalam posisinya.
"Jis,"
"Balik deh sana!! Ganggu orang tidur aja si. Sana pergi!"
"Lo jahat banget sama gue si, jis. Sahabat lo lagi patah hati."
Jisoo mendengus jengkel, ya memang apa urusannya? Masa bodoh mau patah hati atau apapun itu, Jisoo tidak perduli.
"Jis," Taeyong tetap dengan usahanya, menganggu Jisoo.
"Jis,"
"Jisoo,"
"Jisuuuu,"
"Apa si????!!!!" Jisoo jadi jengkel sendiri.
"Bangun."
Jisoo mengernyit, apa maksud pemuda ini?
"Cepet!!"
Dengan semangat, Taeyong menarik tangan Jisoo yang tengah berbaring, menariknya dengan sekuat tenaga sampai gadis itu akhirnya terbangun karena terpaksa. Begitu Jisoo sudah terbangun, Taeyong kembali menarik Jisoo untuk berdiri, enggan memperdulikan tatapan maut yang kini tengah mengintainya, dia dengan cepat mendorong Jisoo agar masuk kedalam kamar mandi kemudian menguncinya dari luar.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Story [Taeyong - Jisoo]
FanficSatu cerita untuk satu halaman, Taeyong and Jisoo one shoot story. Oneshot story Bahasa : Baku - Non Baku ©mypurplecute ⚠️REMINDER⚠️ Seluruh cerita yang ada disini murni karangan FIKSI belaka. Tidak ada sangkut pautnya sama sekali dengan kehidupan a...