Bagian 5

518 29 27
                                    

🔞🔞🔞

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🔞🔞🔞

.

Suzy mulai menyadari bahwa Joo Hyuk benar- benar tidak bisa diperbaiki saat khawatir. Song Kang benar, pikirnya. Memperhatikan pria yang dimaksud tengah memeriksa apartemennya sendiri memastikan dia memiliki semua yang dibutuhkan untuk malam ini. Joo Hyuk adalah mama beruang, satu- satunya perbedaan dan itu sangat besar adalah Suzy meyakini bahwa sikap protektif pria ini bukan tentang dirinya.

Itu tentang bayinya.

Masuk akal jika dipikir- pikir, begitu dia melihat semuanya secara bersama- sama. Kemarahan Joo Hyuk ketika Suzy tidak segera memberitahukan mengenai kehamilannya. Desakan untuk hadir di semua pertemuan dan pemeriksaan. Memastikan mereka memberitahu semua orang bersama- sama, kemungkinan besar untuk memastikan bahwa Joo Hyuk menjadi bagian yang terlihat dari persamaan dan narasi sehingga berjalan sesuai keinginan atau kebutuhan lelaki ini.

Seolah- olah ia tak akan memberitahu kepada siapapun bahwa bayi ini miliknya, Suzy mendengus. Suzy tidak memiliki apapun untuk disembunyikan dan ia juga tidak malu padanya, tetapi tindakan Joo Hyuk tampak sangat teritorial dan protektif sehingga pemikiran itu bisa menjadi satu- satunya pilihan.

" Apakah kau mengira dapurku benar- benar berbahaya?" Tanya Suzy begitu Joo Hyuk memeriksa bagian dalam lemari untuk ketiga kalinya.

Menarik kepalanya ke belakang, Joo Hyuk memberikan tatapan kering, " Tidak, tapi sarden dan buah kalengan, juga makanan kemasan di sini sebagian sudah kadaluarsa. Apa kau tidak pernah mengeceknya?"

Sambil mengangkat bahu Suzy melangkah maju untuk menutupi pintu dapurnya, " Kau melebih- lebihkan. Sekarang, berhenti rewel di dapurku. Kau membuatku cemas."

Joo Hyuk tampak mudah, tanpa berdebat dia melangkah menjauh menuju ruang tamu. Namun kesenangan Suzy secepat itu surut melihat pria itu justru berjalan melintasi gunungan kertas yang ada di meja, memasukkan kedua tangannya ke dalam saku. " Kita bisa membicarakan segunung surat dari ibuku jika kau mau..."

Suzy mendesah, dia benar- benar bermaksud menyimpannya, namun belum sempat menyembunyikan, yang lain datang lagi dan lagi sehingga hanya membuat tumpukan semakin tinggi.

" Ommamu... gigih." Gumam Suzy.

" Menurutmu dari siapa aku mendapatkan sifat ini? " Joo Hyuk mencondongkan tubuhnya lebih dekat ke meja samping tempat tumpukan surat- surat itu dibiarkan berserakan. Segel lilin hitam dari lambang keluarganya mengejek dia. " Meskipun Omma tidak memberitahuku telah menulis surat untukmu, aku tidak bisa terkejut dengan itu."

Joo Hyuk tidak mendekat untuk menyentuh surat- surat itu malah menjauh menurunkan tubuhnya di kursi terdekat. Kaki panjangnya terentang ke depan dan ada aura kelelahan di sekelilingnya yang luput dari perhatian Suzy sebelum ini.

" Sebenarnya aku ingin bertanya..." Suzy memulai, sekarang atau tidak, sudah terlanjur basah mereka mengangkat topik tentang nyonya Nam. " Beliau terus menyebut tentang melumpuri nama keluarga, apa artinya?"

Hope And Other Punch LineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang