Dua puluh dua minggu 💙
.
" Joo Hyuk sshi, apa yang kau lakukan?" Desis Suzy ketika Joo Hyuk menarik tangannya, merunduk melewati kerumunan orang- orang di kafe sampai mereka mencapai lorong dekat pintu toilet.
Bibir Joo Hyuk melengkung karena tawa, melirik ke belakang dari bahunya serta mengabaikan protes, " Jadi kembali ke Joo Hyuk sshi lagi sekarang?"
Suzy tadi berdiri untuk menuju toilet. Kandung kemihnya sepertinya menjadi tempat duduk favorit bayinya sehingga dia harus sering bolak- balik ke toilet. Dan entah darimana Joo Hyuk tiba- tiba muncul, mencegatnya sekembali dari kamar kecil. Untung saja Song Kang, Roo Won, Hye Yoon, dan Jisoo tak melihat Joo Hyuk ketika lelaki ini menyudutkannya. Mereka semua terlalu sibuk dengan obrolan piala dunia yang membuat Suzy tidak tahan mendengarkan lebih lama lagi tanpa menutup matanya.
" Kalau kau menyapaku di tempat umum, ya... kita kembali ke Joo Hyuk sshi..." Jawab Suzy main- main saat Joo Hyuk berhenti lalu berbalik. Menariknya ke dalam tubuhnya dalam satu gerakan mulus. Dalam kegelapan lorong lelaki ini tersembunyi diantara bayang- bayang. Semua garis gelap dan bahu menjulang, kecuali aroma khasnya yang begitu cepat menyergap sekeliling Suzy.
Joo Hyuk bersenandung, melihat melewati atas kepala Suzy seolah memastikan mereka sendirian. Suzy tidak perlu berbalik untuk memastikan bahwa itulah yang terjadi. Semata- mata kurangnya kebisingan yang mengikuti mereka ke ceruk, tempat sepi di lorong. Joo Hyuk merunduk, untuk menggigit telinga Suzy.
" Kalau begitu aku akan menganggap ini sebagai tantangan..." Joo Hyuk tidak membuang waktu untuk menarik lobus diantara giginya, menyusu dengan lembut sampai Suzy mengeluarkan rengekan kecil.
" Apa yang kau_" Pertanyaan berulang Suzy terpotong sebab bibir Joo Hyuk melintasi sisi rahangnya dan berputar di mulutnya. Minat untuk memprotes mati saat wanita ini merasakan ciumannya.
Oh God, dia pencium yang baik.
Suzy melangkah lebih jauh ke pelukannya ketika tangan Joo Hyuk terangkat untuk memeluk rahangnya, memiringkan kepalanya sedikit sehingga bisa mendapatkan sudut lebih baik. Bibir mereka meluncur bersama dalam harmoni yang mudah, bekerja kembali untuk mengenal diri mereka masing- masing setelah beberapa waktu terpisah.
Keduanya sama- sama sibuk sejak pagi mereka bersama di tempat tidur Suzy, jadwalnya penuh dengan dokumen dan sidang sedangkan dia... Nah, dengan apapun yang membuat Nam Joo Hyuk menyibukkan diri.
Dua kali Joo Hyuk mampir ke kantor, untuk menyampaikan pesan dari nyonya Nam juga Hye Yoon tentang perencanaan baby shower gabungan mereka sekaligus memastikan Suzy mendapatkan makan siangnya.
" Aku kebetulan sedang di sekitar sini..." Joo Hyuk mengangkat bahu dengan mudah sedangkan Bae Suzy tersipu serta mengakui bahwa dia lupa waktu. Joo Hyuk tidak membuang waktu untuk mengulurkan tangannya dengan tatapan penuh harap, sehingga Suzy tak bisa berkata tidak untuk menerima ajakan Joo Hyuk yang membawanya ke restoran terdekat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hope And Other Punch Line
RomanceTangan melayang turun ke perutnya, Suzy tahu. Sejak remaja dia tahu dia terlalu perasa dan peka melebihi kebanyakan gadis lain. Dia bahkan memiliki firasat sebelum ayahnya pergi untuk selama- lamanya. Dia tahu sekarang ada sesuatu yang berbeda dalam...