Bagian 13 ( Final )

377 30 16
                                    

ENAM BULAN KEMUDIAN 🍀

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ENAM BULAN KEMUDIAN 🍀
.

Ada terlalu banyak kebisingan di kantornya. Apakah selalu ada sebanyak ini kebisingan di kantor?

Suzy mencengkeram penanya lebih erat di tinjunya. Tulang punggungnya bengkok karena tekanan. Bahkan melalui pintu kantornya yang tertutup, suara- suara itu masih terdengar.

" Ya Tuhan..."

" Min Young sshi, ayo lihat ini !"

Ketika tintanya tercoreng pada formulir yang tengah ia kerjakan, Bae Suzy sudah muak. Ini baru minggu ketiga dia kembali dari cuti hamil tetapi kantornya sudah mengadakan dua kali acara pesta ulang tahun dan acara sosial jumat sore sejak itu. Dan sekarang seperti baru dimulai pesta lain meskipun masih sejam lagi menuju makan siang.

Ini sudah keterlaluan.

Dia telah terbiasa dengan sore yang tenang bersama Joo Hyuk dan Ye Jun selama enam bulan dia cuti. Pada bulan keempat dia sudah sangat ingin kembali bekerja. Pikirannya mengembara ke kantornya yang kosong setiap kali dia berdiri diam terlalu lama. Bahkan Suzy harus mengakui bahwa dia hanya bisa membaca begitu banyak novel dan buku perawatan bayi sebelum semuanya menjadi terlalu membosankan. Memberi dirinya waktu delapan minggu lagi bahwa itu bukan hanya keinginan sesaatnya, Suzy menghubungi pimpinannya bahwa dia siap untuk kembali.

Joo Hyuk adalah partner paling teliti dan perhatian yang pernah dia miliki. Tunangannya bangun lebih awal setiap pagi untuk merawat Ye Jun sehingga Suzy bisa tidur sebanyak yang dia butuhkan di tengah- tengah tidurnya yang seringkali harus begadang karena menyusui. Bonusnya Suzy akan selalu bangun dengan teh hangat di meja samping tempat tidurnya. Mereka menghabiskan hari- harinya untuk belajar satu sama lain, berpelukan di sofa di antara buku- buku sambil mencari cara untuk membuat Ye Jun tetap terhibur. Jadwal Joo Hyuk yang fleksibel berarti dia bisa bekerja kapanpun dia mau, sehingga dia sangat senang mengusir Suzy ke tempat kerja yang berarti dia bisa memonopoli putra mereka sepanjang hari.

Apa yang belum Suzy persiapkan adalah betapa sibuknya semuanya. Betapa cepatnya ia melupakan kesibukan di dalam kantor, orang- orang datang dan pergi, kepala bermunculan di ruangannya, dan berkas- berkas kasus terus menumpuk di mejanya yang sudah kelebihan bobot. Butuh beberapa waktu untuk menyesuaikan diri kembali, meskipun dia senang memiliki kotak masuk yang penuh dengan masalah yang harus ia pecahkan kembali.

Cukuplah mengatakan dia senang kembali bekerja, tetapi dia merindukan keluarganya.

Semua orang memberitahunya bahwa itu akan terjadi, dan semua benar. Suzy sangat merindukan dua lelakinya sehingga dia selalu merasa sakit ketika melewati pintu untuk bekerja di pagi hari. Tidak merasa utuh lagi sampai dia kembali pulang ke rumah.

Tawa keras terdengar melalui pintu, memecah fokusnya, Bae Suzy menghela nafas tidak sabar. Ini harus dihentikan, pikirnya. Sambil berdiri mengelilingi meja dia berjalan menuju pintu, dan suara- suara itu terdengar semakin keras.

Hope And Other Punch LineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang