Hidup mandiri tanpa orang tua itu sangatlah berat bagi seorang gadis berusia 16 tahun.
Sasha referny adalah anak sebatang kara, uang? Rumah? Orang tua? Oh jelas dia tidak punya itu. Sasha terpaksa untuk berhenti sekolah dan bekerja menjadi pemulung...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
happy reading!
✦ ⍴rᥱ𝖿іх ❙❘❙❚❙❘❙❙❚❙❘❙❙❘❙❚❙❘❙❙❚❙❘❙❙❙❚
Ini aku Sasha referny. Aku hanya seorang gadis kecil malang yang sudah menginjak usia 15 tahun.
Aku tidak mempunyai apapun. aku hanya hidup sendiri disini, tidak mempunyai rumah, pakaian yang layak, maupun uang.
Hari hari ku hanya memulung sampah sampah demi aku bertahan hidup. itu pun sebenarnya tidak cukup untuk ku, dari pagi sampai malam aku hanya mendapatkan Rp10.000.
Aku sudah tidak bersekolah lagi. aku berhenti sekolah saat kelas 2 smp, karena aku kekurangan uang. Aku kekurangan uang di saat orang tua ku sudah tidak bersama ku lagi.
saat keluarga ku masih lengkap hidup ku sangat bahagia, Tapi sekarang tidak ada lagi yang namanya kebahagiaan. Hanya ada kesedihan yang ada di dalam diriku. Ini lah hidup ku sekarang menjadi seorang pemulung yang tidak memiliki apapun.
🎀
"Sshs capek banget." ucap ku sambil mengelap keringat di dahi ku.
"Eh udah mulai gelab aja nih." kata ku saat melihat ke arah langit. aku pun langsung bergegas untuk menggantikan hasil mulungku dengan uang.
. . .
"Terimakasih banyak ya pak." balas ku ramah saat menerima uang hasil mulungku.
"hari ini uang aku lumayan banyak ya, bisa nih untuk makan dua hari." Kata ku sendiri dengan muka yang terlihat sangat bahagia. Aku pun langsung bergegas untuk berjalan mencari tempat makan.
. . .
"pesen nasi goreng satu dong mas." kata ku ke penjual nasi goreng tersebut.
"Siap neng."
Setelah memesan aku pun langsung mencari tempat duduk untuk makan nanti.
Setelah termenung selama dua menit di kursi ku, nasi goreng yang aku pesan tadi pun telah sampai di meja ku.
"Nih neng nasi goreng nya." ucap penjual nasi goreng.
"Wah makasih ya mas." Setelah menerima nasi goreng tersebut aku langsung memakan nya dengan lahap.
Tak lama kemudian nasi goreng yang tadi aku makan telah habis, aku pun langsung membayar makanannya.
Setelah membayar aku langsung mencari tempat yang sedikit nyaman untuk tidur, aku memutuskan untuk tidur di bawah pohon dekat supermarket. Aku bersyukur karena di bawah pohon tersebut ada kardus bekas yang masih layak untuk menjadi alas tidur ku.