07. Anjir?!!

538 55 15
                                    

༚༅༚˳✿˳༚༅༚

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

༚༅༚˳✿˳༚༅༚



"Lo kenapa hapus ig?"

"Ada masalah, hm?"

"Kenapa tiba-tiba banget, Zee?"

"Bukannya lo bilang kalo lo udah nyaman main ig ig an?"

Baru saja Zeeland masuk ke kamar Novalo, belum juga dirinya duduk, kedua sahabatnya itu sudah merundungnya dengan pertanyaan yang mereka layangkan bergantian. Dengan helaan napas jengahnya, dia meletakkan paper bag makanan sesuai permintaan Adzriel sebelum dirinya pergi tadi, lalu membanting tubuhnya ke kasur yang terlihat sela, membuat baik Adzriel maupun Novalo mendekatinya.

"Sial banget hidup gue..." keluh Zeeland begitu lirih.

Kedua alis Adzriel menukik tajam. "Sial gimana?" tanyanya yang kini dirinya tengkurap di samping Zeeland yang merebah telentang. Sedangkan Novalo, dia hanya memilih diam tapi tetap memperhatikan dan mendengarkan.

"Calon Kakak tiri gue ternyata tau kalo gue itu Zeevandra." ucap Zeeland lemah tapi mampu mengejutkan sang sahabat. "Mana gitu dia posesif banget. Yang nyuruh gue buat hapus ig ya dia. Parahnya lagi, gue di suruh resign dari Sense. Ngeselin banget kan?" lanjutnya lagi dengan bibir cemberut. "Kalian gak papa kan, kalo gue putusin kontrak kerja kita?" tanyanya sembari menatap sang sahabat bergantian.

Adzriel nampak mengangguk. "Kalo gue ya gak papa sih, gak tau kalo Noval."

"Gue juga gak masalah. Tapi, yang jadi masalahnya itu, uang denda buat pemutusan kontraknya gimana?" sahut Novalo yang sekaligus bertanya.

"Itu bakal diurus sama Kakak tiri gue. Lusa kita berangkat juga dia yang siapin tiketnya."

"Lusa banget, Zee?!!" kejut Adzriel tak tertahan.

Zeeland mengangguk lemah. "Iya, El. Awalnya dia malah minta besok berangkatnya."

"Ya udah sih, besok aja sekalian kalo gitu. Mana asik liburan cuma sehari doang?!"

Zeeland terdiam menanggapi Adzriel yang masih menyimpan kekesalan. Takut-takut dirinya melirik ke arah Novalo, dan sahabatnya itu mengangguk memberikan respons.

"Gue gak marah Zee, gue cuman agak kesel aja sama Kakak tiri lo."

"Beneran gak papa, besok aja?"

"Iya, gak papa. Biar sekalian bebas abis itu."

"Ya udah, kalo gitu gue kabarin Kakak tiri gue dulu, lo sama Noval mendingan makan." ucap Zeeland sembari dirinya beranjak untuk duduk, mengambil ponselnya dan mulai menghubungi kontak sang Kakak tiri yang masih terpampang di pop up ponselnya dalam daftar panggilan tak terjawab.

Adzriel menurut, namun sebelum memutuskan untuk makan, dirinya bertanya ke Zeeland mumpung panggilan itu belum tersambung. "Jadi, ini lo batal nge-live beneran?"

OBSESSEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang