5

83 10 0
                                    

You can't publish my story on another website without my permission because thinking about the plot is difficult that I even stay up all night

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

You can't publish my story on another website without my permission because thinking about the plot is difficult that I even stay up all night.

Tidak boleh publikasikan ceritaku di website lain tanpa seizinku karena memikirkan alur cerita itu sulit sekali bahkan aku sering begadang.

Happy reading

🍁 Yuichiro di mata muichiro

Mikaela mengelus rambutku aku sedang tiduran di pahanya. Hubunganku dan kedua orangtuaku berangsur membaik tapi aku melarang yuichiro bertemu mereka.

"Kenapa melarang kakakmu bertemu ayah dan ibumu?" Tanya Mikaela.

"Aku akan memastikan dulu hingga yui bisa membela dirinya." Ucapku.

"Terserah kamu saja." Ucap Mikaela.

Beberapa hari kemudian aku merenung memikirkan banyak hal. Yuichiro dan aku memiliki pekerjaan paruh waktu masing-masing untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Gaji tidak terlalu besar tapi kami syukurin saja.

"Alhamdulillah." Ucapku.

Kepalaku kena geplakan dari yuichiro. Aku baru ingat salah kalimat dan aku tertawa kearah yuichiro. Aku memiliki atasan seorang muslim jadi sering mendengar dia mengatakan hal tersebut apabila mendapatkan uang berlimpah.

"Beda server!" Pekik Yuichiro.

"Hehehe gomen." Tawaku.

"Kau ingin berdoa ke kuil?" Tanya Yuichiro.

"Besok saja." Ucapku.

"Aku akan berdoa disana." Ucap Yuichiro.

"Wajahmu kenapa murung sekali yui?" Tanyaku.

"Ah aku sedikit kurang percaya diri saja." Ucap Yuichiro.

"Masalah apa?" Tanyaku.

"Minggu depan aku dipercaya menjadi perwakilan sekolah dalam cabang olahraga karate." Ucap Yuichiro.

"Lalu pedang?" Tanyaku.

"Aku belum terlalu mahir menggunakannya. Aku ingin mempelajari beberapa ilmu bela diri." Ucap Yuichiro.

"Aku akan menonton pertandinganmu." Ucapku.

"Tidak perlu." Ucap Yuichiro.

"Aku tidak peduli. Pokoknya aku akan ikut menonton bersama pacarku." Ucapku.

"Terserah kau saja." Ucap Yuichiro.

Aku akan tiduran namun yuichiro malah memeluk tubuhku. Aku melepaskan pelukan dan ke kamarku untuk beristirahat.

Di sekolah masalah tentang diriku sebagai anak beasiswa mendapatkan banyak cibiran. Aku tidak menanggapi mereka semua. Biarkan saja lagipula aku bersekolah untuk ilmu bukan untuk hal lain.

Aku duduk bersama sahabatku yang lain untuk menikmati makan siang. Salah satu orang yang sering membuliku di sekolah mendekati meja kami semua.

"Hey anak buangan belikan gua minum dong."

"Kau punya kaki dan tangan gunakan dong. Malah dipajang aja tidak berguna." Ucapku.

"Kau!"

Pemuda tersebut akan menghajar wajahku namun ada yang menahan tinjuan tersebut. Yuichiro menatap orang tersebut dan langsung memelintir orang tersebut.

Keributan terjadi dan aku membiarkan yuichiro yang membereskan semuanya. Yuichiro sebenarnya bisa bela diri namun kasih sayang membutakan itu semua. Aku telah menasihati dia tentang hal itu namun dia tidak mendengarkan ucapanku.

Pulang sekolah seperti biasa aku bekerja paruh waktu dan selesai shiftku aku kembali ke rumahku. Aku akan membuka kenop pintu tapi ada suara familiar sedang membentak yuichiro.

Aku membuka kenop pintu disana ada touchan membentak yuichiro mengenai banyak hal. Aku membantu yuichiro yang sepertinya habis dihajar oleh touchan.

"Apalagi sekarang?" Tanyaku jengah.

"Dia mendorong ibumu dan akan membunuh putraku!" Kesal Touchan.

"Biarkan dia mati. Aku yakin pasti kau tidak akan puas sebelum mendapatkan anak yang kau inginkan." Ucapku.

"Apa maksudmu muichiro?" Bingung Touchan.

"Yui bukan anak yang kau inginkan karena dia tidak pintar dalam akademik, tapi dia hebat dalam bidang non akademik sementara aku pintar dalam akademik namun tidak terlalu menguasai non akademik. Namun kau sengaja membuat anak lagi agar bisa pintar dalam bidang akademik dan non akademik." Ucapku.

"Jangan mengarang nak. Aku menyayangimu." Ucap Touchan.

"Apabila kau menyayangiku kenapa sering menghukumku?" Tanyaku.

"Karena ingin mendisplinkan dirimu muichiro." Ucap Touchan.

"Hanya karena nilaiku tidak sempurna kau menghukumku wow sekali ya." Ucapku sarkas.

"Prestasimu akan mengantarkanmu menuju masa depan yang cerah muichiro." Ucap Touchan.

"Tidak menjamin tuh." Ucapku santai.

"Menyingkir muichiro." Ucap Touchan.

"Touchan pulang saja pasti kaachan menginginkan sesuatu karena dia hamil." Ucapku.

Touchan pergi dan aku mengobati luka yang berada di tubuh yuichiro. Yuichiro meringis merasakan rasa perih dan dia sedikit menangis.

"Jangan cengeng yui. Aku tahu ini kurang ajar namun sepertinya touchan semakin membencimu tanpa sebab." Ucapku.

"Aku tidak masalah asal mui masih menyayangiku." Ucap Yuichiro.

"Aku akan tetap menyayangimu yui." Ucapku.

Yuichiro memelukku sangat erat dia itu cengeng yah bisa dibilang kakak yang sangat cengeng walaupun dia hebat berkelahi.

🍁 Kakak yang cengeng

Hya Twins

~ 27 Maret 2023 ~

✔️ Hyakuya Yuichiro Twins (oc male reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang