1

435 28 7
                                    

You can't publish my story on another website without my permission because thinking about the plot is difficult that I even stay up all night

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

You can't publish my story on another website without my permission because thinking about the plot is difficult that I even stay up all night.

Tidak boleh publikasikan ceritaku di website lain tanpa seizinku karena memikirkan alur cerita itu sulit sekali bahkan aku sering begadang.

Happy reading

🍁Sifat yuichiro dan muichiro

Aku menatap datar pertengkaran di depan mataku. Aku memegang tangan kanan yuichiro dan mengajaknya pergi. Yuichiro diam saja jadi aku juga ikutan diam.

"Kenapa touchan membenciku?" Tanya Yuichiro.

"Dia gila." Ucapku.

"Mengapa beranggapan begitu mui?" Tanya Yuichiro.

"Sejak yui kecil setiap hari kedua orang tua kita mencoba membunuhmu. Mengatakan kalau kau anak iblis dan sebagainya. Penjelasan tidak berdasarkan logika itu yang membuatku beranggapan kalau touchan dan kaachan gila." Ucapku.

"Kau tidak membenciku mui?" Tanya Yuichiro.

"Tidak ada alasan untuk membencimu." Ucapku.

"Sekarang kita akan menginap dimana?" Tanya Yuichiro.

"Tidak menginap tapi pergi dari rumah." Ucapku.

"Lalu kita akan tinggal dimana mui?" Tanya Yuichiro.

"Di sebuah flat atau semacamnya." Ucapku.

"Aku tidak memiliki uang mui." Ucap Yuichiro.

"Tenang. Aku punya uang hasil dari olimpiadeku di sekolah." Ucapku.

"Aku malah merasa tidak berguna sebagai seorang kakak." Ucap Yuichiro.

"Kita itu kembar. Wajar saling tolong satu sama lain. Nanti bayarannya pas yui sudah bekerja." Ucapku.

"Kau perhitungan sekali terhadap kakakmu mui." Ucap Yuichiro.

"Hehehe bercanda." Tawaku.

"Pacarmu bagaimana?" Tanya Yuichiro.

"Dia telah mengetahui ini. Aku tidak mau juga saat diriku lengah yui terbunuh oleh touchan." Ucapku.

Aku mengajak yuichiro ke flat sederhana yang telah kusewa. Hanya ada satu kamar saja dan yuichiro hanya tersenyum akan hal tersebut.

Kami berdua tidak membawa pakaian milik kami berdua. Tapi nyatanya tidak begitu karena semua pakaian milik kami berdua telah dibawa oleh pacarku jauh-jauh hari kesini.

"Baju aman. Masalah keuangan bagaimana?" Bingungku.

"Aku akan bekerja part time demi keberlangsungan hidup kita berdua." Ucap Yuichiro.

"Aku juga akan membantumu yui." Ucapku.

"Bisa tidak panggil aku niichan begitu. Serasa aku adikmu saja." Keluh Yuichiro.

✔️ Hyakuya Yuichiro Twins (oc male reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang