8

49 6 0
                                    

You can't publish my story on another website without my permission because thinking about the plot is difficult that I even stay up all night

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

You can't publish my story on another website without my permission because thinking about the plot is difficult that I even stay up all night.

Tidak boleh publikasikan ceritaku di website lain tanpa seizinku karena memikirkan alur cerita itu sulit sekali bahkan aku sering begadang.

Happy reading

🍪 Yuichiro tidak tahu tentang

Muichiro sedang kencan bersama mikaela meninggalkan aku sendirian di rumah. Aku akan membuka pintu depan rumah namun ada touchan dan kaachan. Mereka menarik kedua tanganku dengan cepat aku melepaskan tindakan mereka.

"Ada apalagi sih?" Tanyaku.

"Kau harusnya mati!" Kesal Touchan.

"Aku mati lucu sekali." Ucapku.

"Kau itu memiliki jiwa lain yang seperti iblis!" Kesal Touchan.

"Ucapanmu lucu touchan. Jiwa lain itu ada dalam diri adikku mui." Ucapku.

"Tidak memang begitu keadaannya!" Pekik Touchan.

"Apa maksud touchan sih?" Bingungku.

"Kau yang telah membunuh ibumu sendiri bodoh!" Kesal Touchan.

"Okaasan mati karena penyakit bukan karena aku!" Protesku.

"Kau hanya dipermainkan oleh mui!" Pekik Touchan.

"Mui tidak mungkin berbohong padaku!" Pekikku.

"Kau tidak percaya padaku terserah!" Pekik Touchan.

Touchan melemparkan sesuatu padaku dan aku menangkapnya. Sebuah kaset dvd membuat aku bingung.

Aku mendekati dvd dan mulai melihat video yang terdapat disana. Aku terdiam melihat rekaman dimana sosok kecilku menusuk okaasan secara brutal. Jadi selama ini aku yang telah membunuh ibuku sendiri.

Aku menggelengkan kepalaku tidak mengingat sama sekali tentang hal tersebut. Aku memperhatikan video disana ada muichiro menghentikan aksiku dan dia mendorong tubuhku namun aku malah menusuk bahu muichiro.

"Jadi aku yang telah membunuh ibuku dan melukai adikku sendiri." Lirihku.

Aku terlarut dalam pikiranku hingga ada tepukan di bahuku membuat aku tersadar. Di depanku ada muichiro dia tidak mengatakan apapun. Aku mundur dan menjauh dari muichiro tidak mau menyakiti muichiro.

"Aku tidak bermaksud merahasiakan ini semua darimu yui." Ucap Muichiro.

"Tapi kenapa harus dirahasiakan!" Kesalku.

"Mentalmu hancur saat peristiwa itu yui. Aku juga sama!" Pekik Muichiro.

"Kedua tanganku telah membunuh okaasan." Lirihku menatap kedua tanganku.

"Itu bukan sepenuhnya kesalahanmu di dalam dirimu juga ada sosok lain." Ucap Muichiro.

"Jadi seperti dirimu begitu?" Tanyaku memastikan.

"Tidak dia semacam jiwa lain yang sangat kelam. Dia sering kutekan apabila emosi mulai menguasaimu." Ucap Muichiro.

"Mui aku." Lirihku.

Muichiro memeluk tubuhku dan air mataku mengalir mengetahui tentang fakta mengejutkan hari ini. Aku kira okaasan benar-benar tiada karena sebuah penyakit namun ternyata tidak.

Aku merasakan mataku memberat dan malah tertidur di pundak muichiro. Muichiro tersenyum melihatku dan menggendongku menuju ke kamarku.

Pagi harinya aku terbangun dan merasakan ada yang memeluk perutku. Disampingku ada muichiro tertidur dengan lelap.

"Mui bangun sudah siang." Ucapku menepuk pipi muichiro.

"Aku ingin beristirahat saja hari ini." Gumam Muichiro.

"Mui!" Panggilku.

"Hm." Gumamku.

"Aku boleh mengetahui kejadian yang sebenarnya?" Tanyaku ragu.

"Dari nada bicaramu ragu lebih baik jangan mengetahui kejadian sebenarnya." Gumam Muichiro.

"Aku berpikir rasional saja pasti kepribadian lainku muncul dipicu oleh hal apa gitu seperti penjelasanmu tentang alter ego milikmu mui." Ucapku.

"Okaasan sempat ingin menjual kita berdua ke salah satu rumah bordil." Gumam Muichiro.

"Eh?!" Kagetku.

"Dulu touchan belum terlalu mapan dan kita berdua menurut penuturan nenek terlahir karena kecelakaan." Gumam Muichiro.

"Kecelakaan maksudmu?" Bingungku.

"Touchan terobsesi terhadap okaasan hingga dia melakukan hal gila untuk mendapatkan okaasan secara paksa." Gumam Muichiro.

"Maksudmu melakukan hubungan itu?" Tanyaku memastikan.

Muichiro membuka matanya dan malah bersandar di dada bidangku. Aku menatap muichiro meminta penjelasan lebih lanjut.

"Kau pernah melakukan hubungan itu?" Tanya Muichiro.

"Aku melihat dari hpmu." Ucapku polos.

"Kau ini kebiasaan." Ucap Muichiro.

"Okaasan menerimanya begitu saja?" Tanyaku.

"Menurut cerita nenek saat kejadian berlangsung itu sebenarnya okaasan dijebak oleh touchan. Awalnya okaasan berniat mengajari touchan tentang salah satu materi kuliah di apartemen touchan." Ucap Muichiro.

"Hanya berdua bukannya mencurigakan ya?" Tanyaku.

"Touchan mengatakan dia mengajak teman lain namun ternyata hanya kebohongan touchan demi keberlangsungan niat bejatnya." Ucap Muichiro.

"Jadi kita berdua hasil kecelakaan dong." Ucapku.

"Terserah sih aku tidak peduli masalah itu." Ucap Muichiro acuh.

"Mungkin alasan okaasan menjual kita karena kita berdua lebih mirip touchan dibandingkan okaasan." Ucapku.

"Bisa jadi dan touchan menyiksamu karena terpukul tentang kematian okaasan. Namun anehnya dia malah menikah lagi kan aneh." Ucap Muichiro.

"Sudahlah lebih baik aku tidur saja." Ucapku.

Muichiro malah menduselkan kepalanya di dada bidangku tak lama muichiro tertidur. Aku mencium kening muichiro dan ikut tertidur kembali. Tentang sekolah biarlah kami berdua bolos sehari saja.

🍪 Kebenaran soal kematian ibunya

Hya Twins

~ 10 April 2023 ~

✔️ Hyakuya Yuichiro Twins (oc male reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang