bagian 14

1.1K 76 2
                                    



Tay berserta fiat tengah berada di sungai, dengan Tamara dan New yang tengah duduk di sebrang. Sudah 1 jam lebih dirinya tidak berhasil mendapatkan satu ikan pun.

Kenapa dia memancing? Tentu saja ada seseorang yang tengah mengidam ikan goreng tapi harus dia yang memancingnya sendiri.

"Kenapa susah sekali". Keluhnya sedikit kesal, fiat yang disampingnya hanya terkekeh Saja. "Memang begitu pak kalau memancing, butuh kesabaran". Jawabnya.

"Jangan panggil saya pak, Kakak saja kamu temen dari New kan?". Dia menoleh ke arah fiat.

Fiat mengangguk. "Ah maaf kak".

"Tidak masalah". Katanya lagi sambil fokus dengan pancingannya.

Hening beberapa saat, kemudian fiat mencoba untuk membuka suaranya kembali. "Heum kak, bisa aku bicara sebentar?". Tanyanya sedikit tidak enak.

Tay menoleh ke arah sumber suara. "Tentu, ada apa fiat".

Fiat mengatur nafasnya terlebih dahulu. "Tolong jaga New, sayangi dia dan lindungilah dia". Katanya tiba tiba serius, asal kalian tau fiat sudah menaruh hati kepada New sudah dari lama, namun New sekarang akan menikah dengan orang yang dia cintai.

"Tentu, aku akan selalu menjaga dia seumur hidupku". Dia tersenyum kearah fiat. " Tapi bolehkah aku bertanya juga?".

"Heum?".

"New orangnya seperti apa?, Jujur aku tidak mengenal New sepenuhnya". Dia duduk di batu sungai.

"Dia itu orangnya sangat pintar dan juga rajin, tapi pendidikannya hanya sampai SMA saja. Dia tidak memaksa ibunya untuk menguliahkan dia, karena dia orangnya tidak mau membebani orang lain". Dia menjeda terlebih dahulu sebelum melanjutkan perkataannya. " Lalu setelah lulus dia membantu ibunya dikebun, karena ayahnya sudah meninggal akibat sakitnya. Intinya anda beruntung memili New kak". Fiat terseyum kecut.

Tay lagi lagi terkagum akan New, dia tidak salah mencintai orang itu. Setelah bayinya lahir dia berjanji akan menguliahkan New, agar cita citanya bisa digapai.

Tiba tiba kail pancing itu begerak kesana kemari, membuat Tay berdiri dari posisinya sambil menarik pancingan itu.

"Fiat! Bantu aku ini berat sekali". Teriaknya, lalu fiat menarik narik tubuh Tay kebelakang supaya ikan itu cepat kedataran tapi...

Gubrak....

Mereka berdua terjatuh ke tanah saling bertumpukan, sontak New dan Tamara terkejut sekaligus ingin tertawa.

"Astaga!". Dia bangkit dari posisinya." Maaf fiat aku tidak sengaja". Dia membantu fiat berdiri.

Saat dia melihat ke arah pancingannya, ternyata yang mereka dapat hanya lah sendal jepit. "Ikannya ngeprank kita kak". Dengus fiat kesal.

"Hahahaha". Tawa kedua orang disebrang sana." Sudah sudah kita pulang saja, aku tidak mau makan ikan lagi. Kamu kelamaan. Ayo sayang kita kerumah nenek lagi". New menuntun tangan Tamara lalu meninggal kedua orang itu yang sekarang bajunya sudah berlumuran dengan tanah.

____________

Sore sudah tiba, New berserta Tay sekarang tengah beres beres untuk pulang ke Bangkok. Mereka harus segera mengurus persiapan untuk acara pernikahan mereka.

Bu Mira juga ikut karena paksaan dari calon menantunya. " Bu tinggal saja bersama kami". Kata Tay sembari memasukan baju bajunya kedalam koper.

"Iya nek, biar Tamara ada teman di Bangkok". Itu Tamara yang bersuara.

Bu Mira bingung, dia sebenarnya ingin sekali tinggal bersama dengan putranya. Namun kenangan rumah ini bersama sang suami membuatnya tidak bisa meninggalkan tempat ini.

BUKAN PELAKOR!! (TAYNEW) [SELESAI] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang