bagian 13

1.2K 80 11
                                    



Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



New membuka mulutnya saat melihat rumah yang begitu besar dan mewah. Dia tidak habis pikir dengan calon suaminya, padahal dia cuman bercanda saja tapi malah di beliin rumah mewah atas namanya.

Maid Lia, di bawa ke rumah baru Tay dan New. Karena dia sangat dipercayai oleh tuannya itu, sedangkan yang lainnya Tay sudah memecat mereka karena sudah berperilaku tidak baik pada calon istrinya.

"Kamu tidak bercanda?". Tanya New masih tidak percaya.

"Tentu saja aku tidak bercanda". Dia terkekeh semabari mengalungkan tangannya di pinggang New. " Aku sengaja beli rumah ini, rumah yang akan menjadi saksi atas keharmonisan keluarga kecil kita nanti". Dia mencium pipi New, sedangkan pemuda itu dia tengah salting sekarang.

"Ayo kita masuk". Katanya, lalu ketiga orang itu memasuki rumah. Lagi dan lagi New terkagum kagum dengan ruangan yang begitu luas dan juga mewah ini.

Dia seperti dinegeri dongeng, yang dibawa pangeran ke istananya dan dijadikan seorang ratu. Ini seperti mimpi baginya, namun seketika dia teringat sang ibu di kampung.

"Sayang?". Dia menoleh ke arah Tay, lalu Tay pun dengan begitu. "bolehkah nanti ibu tinggal disini berserta kita?".

Tay menangguk sambil tersenyum. "Tentu boleh, disini banyak kamar". Dia mengusap rambutnya gemas.

"Ayah, papa dimana kamar Tamara?". Tanya gadis kecil itu sambil celingak-celinguk mencari kamarnya.

Tay langsung menyamakan posisinya supaya sejajar dengan sang putri. "Kamar Tamara ada di lantai dua, mau kesana sekarang?".

Dengan antusias tamara mengangguk. "Mau mau, ayoo papa ayah!!". Dia menarik narik tangan kedua orang tuanya.

Saat ingin menaiki tangga, Tay memberhentikan aksi mereka. New Yang bingung menyerngiitkan keningnya sambil menatap calon suaminya.

"Jangan naik tangga, papa sedang hamil nanti kecapean. Kita naik lift saja". Katanya sambil menuntun New dan Tamara ke arah lift.

New menghembus nafas. "Jangan berlebihan, aku tidak apa apa jika harus naik tangga". Katanya sedikit kesal, Tay jadi semakin posesif padanya.

Kemudian mereka pun menaiki lift, mungkin sekitar 5 menit saja untuk sampai di lantai atas. Setelah sampai pintu lift itu terbuka sendiri, dan mereka pun keluar dari sana.

Merekapun berjalan menuju kamar Tamara, disana ada tulisan ' Tamara' yang sengaja dipasang di depan pintu berwarna pink.

"Lalu dimana kamar ayah dan papa?". Tanya gadis kecil cantik itu.

"Dilantai 3 sayang". Jawab Tay, namun Tamara dan New bingung karena di ruangan ini terdapat 4 pintu. New kira kamarnya berserta dengan Tay disamping Tamara.

"Lalu kenapa disini pintunya ada 4?". Tanya New penasaran.

Terlihat Tay sedang tersenyum menggoda. "Itu buat anak anak kita nanti, aku mau anak 3 dari kamu".

BUKAN PELAKOR!! (TAYNEW) [SELESAI] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang