bagian 5

1.3K 100 10
                                    




Pagi hari, sekitar jam 6 pagi New sudah mandi dan juga rapih. Hari ini dia akan mengantarkan Tamara ke sekolah untuk pertama kalinya.

Seperti sekarang, dia sudah berada di kamar gadis kecil cantik itu. Dia perlahan lahan mengoyangkan tubuh mungil Tamara, Beberapa saat kemudian terlihat pergerakan dari sang empu.

"Hoam". Dia terbangun juga, perlahan lahan membuka mata dan langsung menatap kearah wajah cantik milik pengasuhnya. "Morning kak New". Kata Tamara sembari bangun dari tempat tidurnya.

"Morning too Tamara, ayo mandi!". Tamara menangguk.

Lalu dia masuk ke kamar mandi untuk mandi sendiri. New memuji kedisiplinan gadis kecil itu, dia tidak manja dan juga repot.

Setelah beberapa lama di kamar mandi akhirnya Tamara keluar dengan handuk yang melilit di tubuhnya. Dengan singgap New memakaikan seragam sekolah Tamara.

Skip turun kebawah, dan duduk untuk sarapan....

New sedikit canggung saat melihat tuannya sudah duduk di meja makan bersama Tamara. Dia teringat hal semalam, saat tuannya itu mengelus pipinya dan juga bibir.

"Kak New, Tamara mau susu". Kata Tamara saat dia sudah menyelesaikan makan. New menangguk dari berdirinya, lalu membuatkan satu gelas susu untuk anak asuhnya.

"Nih cantik, habiskan ya". Dia menaruh gelas itu tepat di hadapan Tamara. Hal itu terus di perhatikan oleh ayahnya Tamara.

Saat dia ingin melangkah kembali, sepertinya lantai licin membuat dia sedikit terpeleset dan....

"Ahhk......". New jatuh dan langsung terduduk di pangkuan tuannya. Hal itu membuat mereka saling menatap begitu lama. Namun....

"Astaga, belalai ku bangun!". Kata Tay dalam hati, sambil menahan sesuatu yang keras di bagian bawahnya.

New yang sadar langsung beranjak dari sana, wajahnya memerah entah kenapa. Yang jelas dia malu sekarang.

"Maaf tuan, lantai nya licin".

"Benar ayah!, Jangan marahin kak New!". Tamata yang khawatir New akan di marahi ayahnya langsung membelanya.

"Iya tidak apa apa, ayah tidak akan marahin kak New". Kata Tay sambil merapihkan piring yang kotor. "kalau begitu ayo, ayah antar Tamara ke sekolah".

"Ayo!!". Terlihat Tamara sangat senang sekarang.

Skip dalam mobil.....

Tay yang mengemudi sedangkan Tamara tengah duduk disamping pengemudi. New hanya duduk di belakang saja.

"Tamara, mulai hari ini dan seterusnya. Ayah akan mengantar kamu kesekolah". Tay memulai pembicaraan sembari dia fokus menyetir.

Tamara langsung menoleh ke arah ayahnya, matanya juga berbinar. " Benarkah? Apa ayah tidak berbohong?".

"Tentu sayang, ayah mengosongkan jadwal selama ibu kamu di Jepang. Kamu senang heum?".

"Sangat ayah!!, Makasih". Tamara sedikit naik ke kursi lalu mencium pipi sang ayah.

New senyam senyum sendiri di bangku penumpang, entah kenapa rasanya hangat sekali. "Kenapa mereka seperti suami dan anakku saja! Ehh apa yang kau pikirkan". Dia berbicara dalam hati sambil mengeleng gelengkan kepalanya.

"Ouh iya ayah, kak New sangat baik pada Tamara".

"Benarkah?".

"Heum, kak New selalu memasak untuk Tamara. Ibu mana bisa memasak untukku!".

Tay menoleh ke arah Tamara, sebegitu burukkah Michele?. "Iya sayang". Hanya itu yang bisa dia katakan.

Dan akhirnya mereka sudah sampai di sekolah dasar Tamara. "Ayah,kak New Tamara sekolah dulu ya". Dia mencium tangan Tay berserta New.

BUKAN PELAKOR!! (TAYNEW) [SELESAI] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang