Nevertheless

657 98 5
                                    

Setelah beberapa bulan berlalu, akhirnya Marsha memutuskan untuk melanjutkan study perguruan tingginya di Sudirman Universitas. Gadis cantik itu mengambil bidang study sastra inggris dengan alasan tidak pusing dan tidak akan bertemu dengan materi berhitung nantinya. Dan hari ini adalah hari kedua ia menjalani masa orientasi bersama mahasiswa baru lainya termasuk Kathrina. 

Namun, sepertinya di hari kedua ini Marsha sedikit tidak baik baik saja terlihat dari bibirnya yang sedikit pucat meski sudah ia tutup dengan warna lipstick yang cantik.

''Sha, lo sakit ?'' tanya Kathrina menyadari bibir pucat Marsha.

Marsha berdehem sebegaia jawabnya dan Kathrina pun reflek menyentuh keningnya. ''Ya ampun Sha, lo demam ?'' panik Kathrina, namun Marsha segera menepis tangan Kathrina diatas keningnya.

''Gue nggak papa Kath, cuma kecapean doang ,''ucap Marsha.

''Mending, lo ke ruang kesehatan Sha. Ayo, gue nggak mau lo kenapa kenapa ,''ucap Kathrina, meraih tangan Marsha dan bersiap untuk beranjak. Akan tetapi Marsha tetap bertahan, hingga sedikit membuat keribuatan antara ia dan Kathrina.

Keributan Marsha dan Kathrina tentu saja terdengar hingga barisan lainya, bahkan terdengar juga hingga depan barisan tempat para senior pembina hari ini.

''Heh, kalian berdua sini maju, ''Zee dengan nada tegasnya memanggil Marsha dan Kathrina.

Kathrina yang terkaget, segera terfokus pada Zee. ''Maju dek ,''lagi Zee memberi perintah dengan nada tegasnya dan akhirnya Kathrina pun beranjak dari barisanya, maju menghampiri Zee.

''Tadi hebohnya berdua, kenapa cuma kamu yang maju ?'' Zee, menatap Kathrina dengan tatapan mata yang tegas dan sedikit melirik Marsha.

''Ma..maaf Kak, teman saya lagi sakit , ''ucap Kathrina .

''Nggak usah alesan, sini maju ..,''ucap Zee masih dengan nada tegasnya, menatap Marsha sembari menyimpan kedua tanganya kedalam saku jas almamaternya.

Dengan sisa tenaganya Marsha pun akhirnya maju, siap untuk menerima apa yang akan Zee berikan padanya karena telah membuat sedikit kehebohan disaat para Kakak senior yang lain tengah memberikan materi.

****

Marsha akhirnya benar benar jatuh sakit, ia bahkan harus dilarikan kerumah sakit setelah menyelesaikan hukuman memunguti sampah daun diseluruh taman kampus.

Zee yang merasa bersalah, tentu saja turut mengantar Marsha kerumah sakit dan bahkan ia juga menunggu didepan pintu IGD saat Marsha tengah mendapat penanganan dari Dokter.

Hampir sepuluh menit berlalu, Dokter yang menangani Marsha keluar dan Zee pun segera menghampiri sang Dokter, menanyakan keadaan Marsha.

''Dok, bagimana keadaanya ?'' tanya Zee dengan sorot mata khawatirnya.

Sang Dokter menepuk bahu Zee. ''Semua baik baik saja, itu hanya efek datang bulannya dan kelelahan ,''ucap sang Dokter.

Zee menghela nafas leganya dan tidak lama, Marsha yang masih terlihat lemas duduk dikursi roda didorong oleh seorang perawat menuju ruang inapnya. Karena Marsha akan menjalani rawat inap satu atau dua hari agar keadanya benar benar stabil.

******

''Sayang...kamu beneran sakit ya ? maafin aku ya, ''ucap Zee sembari menggenggam tangan Marsha dengan lembut.

Sayang adalah panggilan manis Zee untuk Marsha, lebih tepatnya setelah mereka saling mengungkapkan perasaan satu sama lain dua bulan lalu.

Marsha yang sudah tersadar dan duduk bersandar mempoutkan bibirnya, menatap Zee. ''Tau'ah jahat ..,''ucapnya.

A day in my life ...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang