Entah untuk kali ke berapa Zean menghela nafasnya setiap melihat kembali unggahan twitter Marsha sang kekasih, yang kemarin pergi menonton konser bersama Revaldi yang termasuk teman baik mereka berdua.
Cemburu ? tentu saja Zean rasakan, pasalnya ia tidak banyak untuk menemani sang kekasih karena ia harus pergi bekerja disalah satu restoran ayam cepat saji untuk biaya kuliahnya.
grep...tiba tiba seseorang menutup kedua mata Zean dari belakang dan membuatnya sedikit terkaget, namun tidak lama ia mengulas senyumnya setelah menghirup dalam dalam aroma perfum yang sangat ia kenal.
"Sha, aku tahu itu kamu ya ,"ucap Zean.
"Ah nggak asik, masa udah ketebak aja sih. Padahal udah ganti perfum, "ucap Marsha mengambil duduk dikursi depan Zean.
"1-0 ,"ucap Zean setelah Marsha duduk dihadapanya.
"Ta'u ah ..kesel ,"Marsha merajuk.
Zean mengumbar senyumnya, menarik gemas hidung gadis cantik yang sudah dua tahun ia pacari itu. "Mau perfum kamu semahal apapun, aku pasti tahu itu kamu ..,"ucapnya.
Marsha hanya mencibik ,bersedekap dada sembari menatap Zea. Ia seolah menunjukan sedikit rasa kesalnya, karena selalu kalah dari Zean.
"Gimana semalem konsernya ?" tanya Zean, melipat kirinya diatas meja dan menggunakan tangan kanannya untuk menopang dagu.
Marsha menegapkan duduknya kemudian sedikit mencondong pada Zean. "Aaa ...seneng banget, aku bisa dapet tempat buat berdiri yang nyaman banget berkat kak Aldi ,"ucapnya dengan raut wajah yang kembali bahagia.
"Terus ?" tanya Zean dengan nada antusiasnya, meski dalam hati harus menahan rasa cemburu.
"Terus nih ya, Kak Aldi kan lebih tinggi , jadi dia bantuin aku buat ngerekamin videonya Keshi sama ngambil foto foto Keshi lebih jelas. Juara si emang kak Aldi ," Marsha bercerita dengan raut wajah yang benar benar terlihat bahagia dan ia tidak lupa memuji kebaikan Aldi dihadapan Zean, sang kekasih.
Zean hanya mengulum senyumnya, mendengar dengan baik setiap moment yang Marsha ceritakan. Ia bahkan tidak berniat untuk menyela atau memotong cerita dari kekasihnya itu, hingga lebih dari lima menit berlalu.
Drtt..... suara getaran ponsel Zean diatas meja sukses membuat Marsha menghentikan ceritanya.
"Sebentar ya ..,"ucap Zean sedikit menjauh dari Marsha untuk menjawab panggilan telepon yang masuk.
Marsha menunggu dengan rasa cemburu. Bagaimana tidak cemburu jika sang pacar tiba tiba mendapat panggilan telepon dari seorang Fiony yang notabene adalah mantan dari Zean itu sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
A day in my life ...
FanficJangan ditunggu ,ini cuma lapak saya buat short story. Disclaimer ini fiksi semuanya karena pemikiran penulis bxg gxg (jangan berharap lebih) 18+