Pernikahan yang sudah berjalan setengah tahun itu memang jauh dari kabar tidak sedap, namun bukan berarti mereka selalu baik baik saja. Terlebih jika setelah malam panas yang dilalui dan Zeeco dengan tidak sengaja kelepasan didalam, maka akan menimbulkan perang dingin. Seperti hari ini contohnya...
Sudah berkali kali Zeeco mengatakan maafnya atas kelalaiannya semalam, tapi tetap saja sang istri Marsha masih mendiamkanya, meski pagi ini tengah membantunya mengikat dasi.
"Kamu beneran marah ya ?" lagi, Zeeco bertanya setelah kembali mengatakan maafnya.
"Tau ah, kesel ..,"kesel Marsha, meski tetap melaksanakan kewajibannya.
"Ya maaf, kelepasan. Sekali doang loh Sha ..,"ucap Zeeco dengan ekspresi memelasnya.
Marsha melebarkan kedua matanya, menyentil pelan kening Zeeco dengan perasaan kesalnya. "Sekali apanya ?! Seminggu ini udah tiga kali tahu. Jangan pura pura lupa ,"ucapnya.
"Ha? kapan ?" tanya Zeeco, kaget.
"Ya pokoknya udah tiga kali, "jawab Marsha.
"Ya kamu enak sih ,jadi lupa deh..,"ucap Zeeco dengan asal dan itu sukses membuat Marsha kembali melebarkan kedua matanya.
Jika memukul suami tidak berdosa, mungkin Marsha akan melakukannya sekarang setelah mendengar ucapan menjijikan sang suami.
****
Jam yang terus berjalan, kembali membuat Zeeco dan Marsha kembali kerumah mereka dengan rasa lelah yang sama. Namun sepertinya Marsha tidak terlalu lelah, karena ia pulang sedikit terlambat dan langsung mengambil duduk dipangkuan Zeeco yang bersiap untuk meeting online dengan client dari Singapura.
"Jangan sekarang dong sayang, aku mau kerja dulu ..,"ucap Zeeco, namun tidak menyingkirkan Marsha dari pangkuanya.
"Aku mau ngomong penting, bisa batalin meetingnya dulu nggak ?" Marsha menatap tajam pada Zeeco.
Lagi, seperti tidak memiliki kuasa. Zeeco mengirim Olla sang sekretaris untuk meeting, sore ini.
"Oke, kamu ngomong apa ?" Zeeco melingkarkan kedua tanganya dengan posesif pada Marsha.
Marsha menangkup kedua pipi Zeeco, menatapnya dengan lekat dan bibir sedikit mencibik. "Kayanya bulan ini jadi deh ,"ucapnya.
Zeeco yang tidak mengerti terdiam sejenak, ia menaikan kedua alisnya. Namun tidak juga membuatnya mengerti.
"ceks..,"Marsha berdecak, ia menarik tangan kanan Zeeco kemudian meletakan diatas perutnya. "Kalau sampai Iya, disini ada anak kamu ..ngerti ?" ucapnya.
Zeeco memang terkenal pintar, namun kali ini tidak berlaku. Ia masih terdiam dan semakin bingung dengan ucapan istrinya.
"hadeh...,males ah, besok aja jelasinya, "ucap Marsha kemudian beranjak dari pangkuan Zeeco.
"Loh katanya kamu mau ngomong, kok cuma gitu aja. Kamu serius nggak sih Sha ?" Zeeco menatap heran pada Marsha.
"Udah tadi. Dilanjutkan besok aja ..,"ucap Marsha sembari berlalu ke kamar tempat baju bajunya tersimpan.
"Terus meeting aku gimana ? aku udah batalin buat muasin kamu sekarang loh . Masa nggak jadi ?" Zeeco berucap semakin tidak jelas dan itu semakin membuat Marsha ingin sekali melempar handuk basah hingga padanya.
Menjadi istri seorang Zeeco memang terlihat seperti kehidupan drama korea, dimana seorang artis biasa menikah dengan kolongmrat muda yang menjamin kehidupannya. Namun siapa yang tahu, jika Zeeco yang pendiam itu begitu mesum saat hanya berdua, bahkan Zeeco memiliki sebuah fantastis yang mungkin akan terlaksana saat istrinya hamil nanti.
KAMU SEDANG MEMBACA
A day in my life ...
FanfictionJangan ditunggu ,ini cuma lapak saya buat short story. Disclaimer ini fiksi semuanya karena pemikiran penulis bxg gxg (jangan berharap lebih) 18+