flashback on..
Plaakkkkk!!!!
suara tamparan keras itu mendarat di pipi mulus seorang Ariella, bukannya menangis tapi Ariel malah tersenyum setelah mendapatkan tamparan keras dari Ayahya..
"haha... lagi yah?? Ayah tampar Ariel lagi gara gara Sera.. wahh...!!!"
Ariel tersenyum setelah mengatakan itu, mata Ariel tak lagi bisa menangis, tapi kali ini ia tetap akan berontak. ia tidak akan mengalah lagi pada saudara tirinya Sera dan Mama tirinya Ajeng.
"semakin hari kamu semakin liar Ariel, kamu bukan anak manis Ayah lagi, siapa yang mengajarimu pulang larut seperti ini" kata Bagas Ayah Ariel sambil menatap anaknya.
memang saat ini menunjukan pukul 10.00 malam dan Ariel gadis cantik itu baru pulang dengan seragam sekolahnya.
"Ayah tau, kenapa Ariel jadi gini?" ucap Ariel sambil mengusap darah di sudut bibirnya.
"ini semua karena Ayah!! Ariel capek yah kalo harus tiap hari ngalah sama anak kesayangan Ayah itu"
"kalopun dia salah selalu Ariel yang di salahin balik, semua Ariel yang salah tanpa ada 1 pun orang dirumah ini mau percaya dengan omongan Ariel!"
"Ayah pikir ini mudah?? Ayah sudah 3 tahun yah, Ayah selalu minta Ariel untuk ngalah sama Sera, mobil, baju, sekarang kamar Ariel pun diminta Sera dan ayah diam saja!!" kata Ariel terjaga sambil menatap manik mata Ayahnya
"inilah yang membuat Ayah tak mau kau bertemu lagi dengan kakak berandalmu itu Ariel, kau semakin liar!!" kata Ayahnya meninggi lagi. Ayahnya tau bahwa Ariel seharian tidak pulang kerumah karena berada ditempat kakak laki lakinya, dimana Jacob sudah meninggalkan rumah itu sejak 3 tahun lalu dan memilih hidup mandiri diluar sana.
"lalu untuk apa Ariel pulang? rumah ini sudah berbeda Ayah, setelah Bunda meninggal dan bang Jacob pergi dari rumah ini, Ariel kesepian yah!!"
"kenapa gak sekalian aja usir Ariel dari rumah ini haaa??"
"ooohh kau mau ikut ikutan kakakmu yang tidak jelas itu? kau mau ikut Jacob? " tanya Ayah Ariel sambil berkacak pinggang, sejujurnya Ayah Ariel pun kaget dengan keberanian Ariel saat ini, padahal sebelumnya gadis itu memilih terus saja mengalah dan menghindari keributan. tapi entahlah kali ini Ariel begitu berani. ia berfikir ini pasti pengaruh dari Jacob, dimana anak laki lakinya itu memang tipe pemberontak semenjak istri pertamanya meninggal dan ia menikah lagi.
"oke kalo itu mau ayah..."
kata kata itu terlontar dari gadis SMA yang sedang kecewa dengan Ayahnya. Ariel lalu pergi meninggalkan Ayahnya menuju kamarnya membawa semua barang barang yang ia butuhkan lalu menuruni tangga. dan pergi begitu saja dari rumah yang ia tempati selama ini.Flashback off...
*******
Sorang gadis berambut hitam dengan masih menggunakan seragam sekolah sedang menatap kosong pemandangan didepannya. danau luas itu memenuhi penglihatannya.
Ariel memang sangat suka mengunjungi tempat ini, menyendiri dan menenangkan pikirannya. Bagaimana tidak setiap hari ia harus menghadapi saudara tirinya Sera yang satu sekolah dengannya dan hanya berbeda 1 tahun, Ariel kelas 11 dan Sera kelas 12, Sera yang selalu membuat keributan pada Ariel lalu berusaha memancing terus emosi Ariel.
Jika saja ia tak mau merepotkan kakak nya Jacob mungkin sudah dari lama ia akan meladeni tingkah gila Sera.
"Huuuftt... cepek gue lama lama" kata Ariel pada temannya Nasya yang kini berada disampingnya.
"lo sih terlalu sabar.. sekali kali lawan aja kali.. lagian Sera udah keterlaluan" kata Nasya sambil memandang kedepan
"gue cuma gak mau buat bang Jacob kepikiran, lo tau sendiri gimana bang Jacob" kata Ariel.