Ariel, Bisma dan Rayan akirnya sampai di tempat Acara.. tak banyak yang tau saat mereka datang. sepanjang perjalanan mereka bergelut dengan pikiran masing-masing. tapi tak ada yang bersuara.
"Gue ijin ga ikut acara" kata Ariel
"Ok, lo istirahat aja" ucap Bisma
"thanks.." ucap Ariel lalu pergi
ketika menuju ke tendanya Ariel bertemu Bara yang sedang mengobrol dengan Sera dan teman-temanya, ekor matanya menangkap itu namun segera meluruskan kembali pandanganya. badanya serasa sakit disana-sini. apalagi memar di sudut bibirnya terasa ngilu. itu ulah preman yang melawanya tanpa tangan kosong. preman itu menggunakan kayu dan lainya yang ada disana. beberapa kali Ariel lengah hingga preman itu bisa memukul Lengan dan pundak Ariel. Tapi ia bersyukur teman temanya tidak ada yang terluka.
sesampainya ditenda ia segera membersihkan diri dan berganti pakaian.. lalu Nasya datang dengan paniknya..
"lo gapapa? mana yang sakit.. lo diapain sama mereka...?" pertanyaan Nasya yang membuat telinga Ariel berdengung.
Ariel yang baru saja mandi dan berganti pakaian itu lalu duduk di depan Nasya.
"obatin.." kata Ariel ketika melempar sebuah salep kearah Nasya.
"Ya Ampun.. bonyok gini.. Ariel gue ga cantik lagi.." kata Nasya sambil melihat luka di bibir Ariel.
"awssss.. pelan pelan.." kata Ariel. ketika Nasya membersihkan lukanya..
"Anak anak gimana..?" tanya Ariel yang hanya diangguki oleh Nasya, tak terasa Nasya menitihkan air mata namun langsung diusap kasar olehnya
"Gausa nangis. gue ga suka liatnya" kata Ariel.
"hiks.. gimana tadi kalo lo kenapa-napa.. gimana kalo tadi lo diapa apain sama mereka" kata Nasya terisak ia merasa amat bersalah karena meninggalkan Ariel sendirian
"Santai kali 4 orang doang" kata Ariel membujuk agar Nasya tak khawatir.
"tapi liat lo bonyok gini, anjing emang tuh orang" tanya Nasya bingung
"Iya" jawab Ariel singkat.
"Lo boleh pergi kalo mau liat pensi, gue mau disini aja" kata Ariel
"Gue disini aja sama lo" kata Nasya lalu duduk di samping Ariel.
"Riel.. lo ga ngabari bang Jacob?" tanya Nasya
"Gak lah ngapain" jawab Ariel sambil mengetikan sesuatu diponselnya.
"Kayaknya gue dicariin sama panitia deh Riell" kata Nasya..
"pergi aja.." Kata Ariel santai sambil menyenderkan punggungnya di kursi kayu panjang yang ada di dalam sana. matanya ingin terpejam merasakan nyeri bibirnya..
tak lama setelah kepergian Nasya datanglah Nico ke tenda Ariel. Nico membawakan segelas kopi panas untuk Ariel.
"Gue keluar deh kalo lo mau istirahat.." kata Nico hendak berbalik
"Gapapa sini aja" kata Ariel yang segera Nico lalu duduk berhadapan dengan Ariel di belakang tenda yang menghadap ke pemandangan.. Tempat ini berada di dataran tinggi. hingga dari atas ini bisa melihat pemandangan lampu yang bekerlip dibawah sana.
"Maaf ya gue ninggalin lo tadi" kata Nico gugup.
"Gapapa.." kata Ariel sambil tersenyum, sejauh ini Nico adalah cowok paling baik.yang Ariel pernah temui di sekolah ini. berapa kali Nico membantunya ketika Sera datang mengganggunya.
****************
ditempat yang berbeda tepatnya di tempat pensi. Bara yang sedang duduk bersama dengan panitia inti lainya pun matanya mencari keberadaan Ariel namun tak menemukanya.. Bara berfikir. mungkin Ariel tak berminat melihat acara seperti ini.