Ariel hendak mengambil kantong berisi makanan yang jatuh itu namun ketika tanganya menyentuh kantong makanan itu, tangan Ariel diinjak dengan kasar oleh sepatu yang ia kenali dan seketika Ariel meringis merasakan nyeri yang berdenyut di punggung tangannya..
"Aarrggh..." desis Ariel hingga matanya menemukan 2 orang yang ada disana yaitu Sera dan temanya.
"hahaha...rasain lo.. sakit tangan lo?" kata Sera yang kakinya dilepaskan dari injakannya ditangan Ariel.
sedangkan teman Sera malah ikut menertawakannya. Marah itulah yang dirasakan Ariel saat ini. entahlah ia begitu tak habis pikir dengan Sera
Ariel seketika berdiri lalu menatap tajam manik mata Sera.
"Gue gak bakal berhenti sebelum lo terima tawaran gue! masuk ke ekstra Karate dan lo tanding lawan gue!" kata Sera.
"Gue gak minat ladenin orang macam lo Sera, hentikan tingkah gila lo sebelum kesabaran gue habis!" kata Ariel mengancam.
"alah bilang aja lo takut, oke kalau itu mau lo, lo dan teman-teman lo bakal setiap hari ngrasain neraka" kata Sera lalu pergi dari hadapan Ariel.
kejadian itu tentu dilihat banyak murid. Ariel menatap tangannya yang memar karena injakan sepatu Sera. matanya menelisik punggung tangannya. kemudian ia menarik nafas panjang untuk menenangkan dirinya
diambilnya makanan yang berserakan itu lalu dibuangnya ke tong sampah, sungguh ia sangat ingin marah saat ini. bisik-bisik pun terdengar telinganya bagaimana murid lain membicarakannya dan Sera.
dengan tangan kosong Ariel pergi lagi kekantin untuk membelikan temannya makanan lagi, ia tak akan membiarkan Nasya kelaparan. setelah itu ia menghampiri Nasya.
"Nih makanan buat lo, ntar gue beliin lagi diluar kalo masih kurang" kata Ariel.
"Uuututuuuu Makasih bestiiiiiii" kata Nasya yang masih belum sadar tangan Ariel memar.
"pulang sekolah gue ke Cafe bang Jacob, gue mau bantuin disana" kata Ariel
memang sudah jadi kebiasaan Ariel ikut membantu salah satu Cafe milik kakaknya itu, meskipun kadang hanya jadi pengantar minuman / kasir ia melakukannya dengan senang hati.
"gue ikuuut.. lumayan pasti ntar bang Jacob kasih uang jajan lagi ke gue" kata Nasya.
"Astaga... miskin lo?" kata Ariel yang hanya di tertawakan saja oleh Nasya. Nasya gadis itu tak tau apa yang terjadi dengan Ariel sebelum ini, jika saja Nasya tau sudah pasti Nasya lah yang tidak akan terima jika Ariel di perlakukan seperti itu.
************
"Aduh ni motor motor siapa sih. mana bisa keluar mobil gue kalo kayak gini mana udah sore lagi" gerutu Ariel ketika mendapati mobilnya tak bisa keluar karena ada orang parkir sembarangan di parkiran sekolah. bukan hanya di belakang mobil Ariel saja. tapi mobil Ariel diapit kanan, kiri dan belakang oleh mobil motor sport itu hingga ia benar benar tak bisa keluar
tak lama gerombolan cowok most wanted di sekolah itu datang kearah Ariel itu yang ternyata miliknya
"Heh loo kalo parkir liat liat! gue gak bisa keluar!" saking kesalnya Ariel karena menunggu hampir 1 jam lamanya
"Waaauuu.. lo ternyata yang punya mobil keren ini" salah satu dari mereka berkata demikian. Ariel menanggapinya dengan malas.
"Cepet singkirin gue mau pergi!" kata Ariel lalu masuk kedalam mobilnya.
setelah ditunggu ke 3 cowok itu masih tidak ada yang bergerak. Ariel menunggu lagi didalam mobil. namun kesabaranya habis. ia keluar menghampiri cowok-cowok itu yang ternyata masih bercanda di belakang mobil Ariel.
"mundurin dulu motor motor lo, gue mau keluar, lo ngalangin jalan gue, ngrasa ga sih" kata Ariel lagi dengan raut wajah kesalnya
"Minta yang sopan" kata salah satu cowok bernama Bara, diantara mereka bertiga wajah Bara, paling Tampan dan paling keren, motor sport hitam dibelakang mobil Ariel pun miliknya, Bara terkenal dingin tak banyak bicara. tanpa banyak membantah dan juga karena Ariel tampak terburu-buru ia pun segera menuruti kata Bara.
"tolong mundurin motornya, gue mau lewat" kata Ariel dengan sopan.
"good" kata Bara dengan smirk menawannya.
perlahan Ariel mundur lalu sebelum ia berjalan sengaja ia menginjak gasnya hingga suara knalpot mobilnya pun terdengar keras. setelah itu ia membuka kaca mobilnya dan menjulurkan lidahnya kearah mereka sebagai tanda kekesalannya.
"haha berani juga tuh cewek" kata Rayan sambil menggelengkan kepalanya
"tapi cantik banget woii" Bisma menimpali. sedangkan Bara hanya diam lalu menampakan lengkungan di sudut bibir yang sulit diartikan.
"langka tuh cewek, biasanya cewek cewek kalau ketemu Kita berubah jadi kelinci sok imut semua. lah dia, kita datang langsung marah marah kek singa, gila wajahnya imut banget lagi" kata Bisma. sambil memandangi kepergian mobil Ariel.
"Lagian cuma dia doang juga yang gak pernah gue tau kejar-kejar si Bara" kata Rayan lagi.
"tapi gue baru liat dia. kek nya pindahan" sambung Rayan
"Jadikan kita nongkrong?" tanya Bisma. dan diangguki oleh Bara dan Rayan.
Mereka bertiga lalu menuju kesebuah cafe di tengah kota untuk bersantai. mata Bara menelisik sebuah mobil yang terparkir disana sepertinya ia mengenali mobil itu. tapi Bara cuek ia memilih melanjutkan masuk kedalam Cafe yang tampak ramai itu
setelah mendapat tempat duduk mereka semua pun memesan minuman dan camilan. setelah beberapa saat, mereka dikagetkan karena Ariel lah yang mengantarkan pesanan Mereka.
"Silahkan" kata Ariel ramah ketika meletakan pesanan itu, sedangkan ketiga cowok itu pun saling pandang dan tak menyangka.
"Lo kerja disini?" tanya Bisma dan dianguki oleh Ariel. sontak ketiga cowok itu pun kaget.
setelah kepergian Ariel mereka pun berbisik.
"Gilaa.. dia cuman kerja di cafe tapi mobilnya keren broooo" kata Bisma sambil menggelengkan kepalanya
"Apa tuh cewek simpenan om om, secara dia cantik body bagus banget lagi, siapa juga yang gak tertarik, gue aja mau" timpal Rayan. seketika mendapatkan lemparan sepotong kentang goreng dari Bisma
"Tuh mulut bener bener yaa" kata Bisma menatap Rayan. sedangkan Bara terus memeperhatikan kemana Ariel pergi.
Bara memperhatikan bagaimana sibuknya Ariel melayani tamu yang datang silih berganti, dan dilihatnya senyuman Ariel yang sangat manis itu, berbanding terbalik.ketika ia bertemu Ariel tadi di sekolah.
**************
Kring... kriingg....
Alarm pagi Ariel bunyi, hari ini adalah hari minggu, hari dimana Ariel biasanya melakukan olah raga pagi.
"Joging Ahh.. " kata Ariel sambil merentangkan tanganya. memang pada dasarnya Ariel adalan anak yang periang.
Ariel mengendarai mobilnya kearah pusat car free day kota itu, tentu saja dia sendiri memang dengan siapa lagi, mengajak Nasya tidak akan mau, Nasya mahluk yang paling malas untuk olahraga, sedangkan Bang Jacob, bahkan sudah 3 minggu tidak pulang. lalu jika bukan sendiri siapa lagi..