"Uang dan Pangkat selalu utama di dunia pendidikan."
-Reyghan***
Tegal, 2024.
Suara langkah sepatu terdengar gaduh di seisi koridor menuju papan pengumuman. Para siswa SMA Bumantara berkumpul di sana untuk melihat hasil ujian semester yang selesai beberapa hari lalu.
Semua mata kini tertuju ke lembaran kertas di papan. Mencari urutan nama mereka dari atas sampai bawah. Beberapa dari mereka ke luar dari desak-desakkan dengan wajah suram, ada juga yang langsung loncat kegirangan sembari memeluk temannya.
Lain dari itu, siswa laki-laki dengan pakaian rapi serta kaca mata kotak yang bertender di hidungnya malah asik menyantap makan siangnya di kantin yang terlihat sepi.
"Rayyan, lo urutan pertama lagi," teriak seorang laki-laki yang kini berlarian menghampiri temannya yang tengah serius meminum es teh.
Rayyan Dewangga, seorang laki-laki yang terkenal memiliki IQ di atas rata-rata. Hampir semua nilai mata pelajarannya sempurna. Namun, di balik itu tidak ada yang tahu usaha seperti apa yang dilakukan Rayyan.
Bagi Rayyan, tidak ada orang pintar dari lahir tanpa usaha belajar. Tidak ada orang yang paham suatu hal dengan sendirinya tanpa mencari tahu dan belajar terlebih dahulu.
Ketika semua temannya tidur, Rayyan belajar, dan ketika temanya asik bermain, Rayyan makan bekal dan mengisi tenaganya untuk belajar. Mungkin itu cukup untuk membuktikan seberapa pantas ia mendapatkan hasil seperti sekarang.
"Apa rahasia lo?" tanya Gani sembari duduk. "Gue pengin kaya lo."
Rayyan menutup tupperwarenya, menoleh sekilas dengan senyum di wajahnya. "Belajar! lo aja masih males belajar udah ngarepin kaya gue."
Gani ikut terkekeh. "Iya juga si. Udahlah, balik ke kelas aja, yuk. Bentar lagi pelajaran Bu Tala lho."
***
Jakarta.
Brmm ....
Reyghan menarik pedal gasnya, dan secepat kilat motor yang dikendarainya ke luar dari area sekolah bersama beberapa antek-anteknya dibelakang, menembus beberapa siswa sebayanya yang berjalan kaki.
Dengan gaya berkendaranya yang sedikit ugal-ugalan membuatnya sering diteriaki beberapa kali oleh beberapa siswa lainnya. Bahkan ada juga yang sengaja mendoakan celaka di depan matanya. Mungkin karena tingkah Reyghan dan gengnya yang membuat resah seisi sekolah.
Meskipun mereka memiliki banyak keluhan, tidak ada yang berani mengadu ke guru atau wali kelasnya. Di dunia perkotaan, siapa yang lahir dari pangkat tertinggi akan selalu di utamakan, bahkan beberapa dari guru yang mengetahui keonaran yang disebabkan Reyghan memilih untuk menutup mata dan telinganya dari pada harus terkena masalah.
Tak hanya sifat buruknya yang terkenal di SMA Binakarya, paras tampannya juga sangat populer dikalangan siswa perempuan di sekolah itu. Selain pangkat tinggi orang tuanya yang bisa menutupi kesalahan di mata guru, fisiknya yang tampan juga bisa menutupi kesalahnnya di mata sebagian kaum hawa.
Tak heran, uang dan fisik selalu utama di atas segalanya.
Rayyan meminggirkan motornya di bahu jalan setelah melihat pacarnya yang masih memakai seragam tengah masuk ke dalam mobil sedan putih seorang pria. Ia tahu semua tentang keluarga Jasmin, dan pria itu bukan salah satunya. Belum sempat Reyghan menghampiri pacarnya, mobil itu sudah dulu melaju cepat.
KAMU SEDANG MEMBACA
REYGHAN
Teen FictionReyghan Dewangga, seorang siswa dengan koneksi tinggi yang tidak bisa disentuh oleh peraturan sekolah. Cucu penerus perusahaan manufaktur, serta ketua geng motor yang terkenal dengan kerusuhannya. Menjelang ulang tahunya yang ke 18, Reyghan mengala...