9.

1.7K 73 3
                                    

.
.
.
.
.
.

Happy reading

Pukul 23.30

Eughh

Vano terbangun dari tidurnya karena merasa lapar ,padahal ia tadi sudah makan malam cukup banyak .tangan mungilnya mengucek matanya guna memperjelas penglihatannya ,ia masih sedikit mengantuk

Menoleh ke kanan dimana Fani yang tertidur pulas membuatnya tidak tega jika membangunkan tantenya itu, apalagi tadi ia menemaninya bermain .vano menoleh ke samping kirinya bersamaan dengan mata aldrick yang terbuka yang otomatis bertatapan dengan vano karena aldrick yang tidur menyamping menghadapi Fani dan vano .dalam hati aldrick bertanya-tanya kenapa bocah itu terbangun

"Om vano laper".jelas vano

Aldrick tidak menjawab namun langsung bangun dan menggendong vano turun kebawah .bocah kecil itu sesekali mengeratkan pelukannya pada leher dan menyembunyikan wajahnya pada dada aldrick saat melewati ruangan yang gelap

Aldrick menggelengkan kepalanya melihat itu . setelah sampai dibawah ia langsung menuju dapur .Sesampainya disana ia mengambil mangkuk dan bubur instan ,ya ia akan membuat bubur instan karena simpel dan cepat

Aldrick berniat akan menurunkan vano karena ia sedikit kesusahan untuk membuka bungkus bubur tersebut .baru saja akan menurunkan tubuhnya ,vano malah mengeratkan tangan dan kakinya pada tubuh aldrick

"Jangan turunin om ,vano takut ada hantu".kata vano saat ditatap oleh aldrick

Singkat cerita bubur tersebut sudah jadi dan membawanya ke meja makan. Mendudukkan dirinya di salah satu kursi meja makan dengan bocah itu dipangkuannya ,tangan mungil itu terhenti saat akan menyuapkan bubur kedalam mulutnya .sendok itu di ambil oleh aldrick

"Panas vano".ucapnya yang dibalas cengiran oleh vano

Meniup pelan Bubur tersebut agar tidak terlalu panas dan menyuapkannya pada vano 

Beberapa menit setelahnya bubur tersebut habis ,ia berdiri dan mendudukkan vano .menggambil mangkuk untuk ia taruh di wastafel

Brukk

aduh

Suara tersebut membuat aldrick maupun vano menoleh kebelakang ,terlihat Fani yang meringis memengang lututnya

Aldrick meletakkan mangkuk tadi pada meja dan langsung menghampiri Fani yang masih meringis

"Hey sayang kamu kenapa".tanyanya khawatir .berjongkok didepan lutut Fani membuatnya menegakkan tubuhnya

"Nggak papa kok".ucap Fani yang tidak dipercayai oleh aldrick dan langsung menggendongnya menuju meja makan

Vano turun menarik kursi sampingnya menghadap kursinya .aldrick menurunkan Fani dikursi yang vano tarik . berjongkok menarik celana tidur panjang Fani hingga atas lutut ,terlihat lutut tersebut lebam .ia mengelusnya pelan dengan jempolnya

"Sakit".tanya aldrick

"Udah nggak kok".

"Kenapa turun ,perlu sesuatu".tanyanya sekali lagi dengan mengangkat wajahnya manatap wajah sang istri

Fani mengangguk."aku haus jadi turun .mau bikin kalian kaget malah kaki aku kejeduk kursi tadi". jelasnya cemberut membuat aldrick dan vano menggelengkan kepalanya

TRANSMIGRASI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang