12.

1.8K 97 5
                                    


Eughh

"Aduh pusing."gumam Fani .matanya menatap sekitarnya dengan memengang dahinya

"Pasti gue dirumah sakit ,hadeh."ucapnya malas

Ia turun dari brangkar .tangannya mengambil tiang infus dan membawanya ke toilet yang ada diruang rawatnya

"Ini orang pada kemana ya ,kok sepi."binggungnya setelah keluar dari toilet .tatapannya kini mengarah pada jam dinding yang menunjukkan pukul 15.45

Fani kembali berjalan menuju brangkar , bertepatan dengan pintu ruang rawatnya terbuka

Ceklek

"Revan."gumam Fani saat melihat seorang pemuda yang masih menggunakan seragam sekolahnya

Revan berjalan cepat menghampiri kakaknya yang berdiri disamping brangkar
.sebuah tangan telulur menjewer telinganya membuat sang pemilik sedikit meringis

"Kenapa belum ganti baju Revan .pasti belum makan kan .ayok cepet pulang sana ,ganti baju trus makan."omelnya masih dengan tangan yang menjewer telinga Revan

"Nggak mau."singkatnya yang membuat istri kakaknya itu melotot ,jeweren ditelinga nya juga terlepas

"Revan"

Huft

"Iya yaudah."pasrahnya ,baru akan berbalik suara fani kembali terdengar

"Revan nanti kalau kesini bawain sekalian ya seblak."pesannya yang membuat Revan langsung menggeleng menolak

"Ish ayolah Revan cuma seblak aja kok . tenang aja nggak usah takut ,kakak kamu nggak tau kok."ucapnya meyakinkan ,yang membuat Revan lagi-lagi mengangguk ,semoga saja kakaknya itu tidak tau .Namun sepertinya Revan melupakan sesuatu

"Mulai berani hm? Tunggu hukumanmu sayang." Gumam seseorang dengan mata yang menatap layar didepannya

Kembali lagi pada Fani yang kini merasa bosan .ditengah kebosanannya ,ia memiliki ide untuk keluar dari ruang rawatnya ini

Ceklek

Matanya celingukan mencari sesuatu ,setelah dirasa aman ia langsung keluar dan menutup kembali pintu tersebut .untung nggak ada bodyguard batin Fani kesenangan

Berjalan melewati lorong rumah sakit yang terlihat sepi dengan botol berisi cairan infus ditangannya ,hanya ada beberapa orang dan suster yang berpapasan dengannya .bukankah ini kesempatan yang bagus untuknya?

Setelah berjalan dan ada acara ia tersesat , akhirnya ia sampai ditaman rumah sakit yang lumayan luas .beberapa pasien yang juga ada disana ,namun mereka bersama dengan suster yang menemani ,tidak sepertinya

Matanya menatap sekitar hingga tatapannya mengarah pada seorang perempuan yang menggunakan baju sama sepertinya duduk sendirian ,ia pun menghampirinya

"Hai."sapanya membuat perempuan itu menoleh kesamping

"Hai juga."sapanya balik pada Fani

"Gu- eh aku duduk disamping kamu boleh."tanya Fani pada wanita tersebut

"Boleh kok ,sini duduk aja."perempuan tadi sedikit menggeser tubuhnya kesamping karena posisinya tadi duduk ditengah .Fani duduk ,setelah itu hanya ada hening diantara keduanya

"Ekhem kenalin gu-aku Fani."ucapnya memperkenalkan dirinya

"Aku Neyra ,salken ya .pakek Lo gue aja nggak papa kok."balas neyra yang diangguki Fani

"Lo kok sendiri?."tanya Fani mencoba mencairkan suasana

"Pengen aja soalnya gue bosen kalau suruh istirahat."jawabnya seadanya

TRANSMIGRASI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang