Siang ini cukup terik, Jalanan Ibu Kota dipadati pengendara roda dua dan roda empat yang sedang mengantri sangat panjang, antrian yang sangat panjang itu disebabkan oleh satu mobil berwarna merah yang berada dibarisan paling depan berhenti tanpa sebab.
Tin.. tin.. tin..
Bunyi suara klakson yang terdengar saling saut-sautan.
"Ihh itu siapa sih, bego atau gimana?Buta kali ya? Gak liat apa lampu merah didepan mata itu udah berubah dari tadi!!" Omel gadis muda yang sedang mengendari motor Vespa berwarna putih serta helm bogo putih yang bertengger diatas kepala.
Gadis dengan mata hazel itu merengut kesal sambil membenarkan kacamata bulatnya "Gue samperin aja kali ya?" Pikirnya sambil menjagakkan standar motor, melepas helm dan meletakkannya pada bagian kaca spion motor.
Gadis dengan hoodie berwarna baby blue itu berjalan sambil menghentak-hentakkan kakinya melewati beberapa pengendara mobil dan motor hingga sampailah pada mobil sport berwarna merah yang menjadi penyebab macetnya jalan raya.
"Oyyy!! Buka pintunya!!" Ucap kesal gadis itu seraya mengetuk kaca mobil.
Tak ada jawaban ataupun pergerakan dari orang dalam mobil itu.
"Oyy!! Lu tuli atau gimana? Buka pintunya!! Keluar lo!!" Teriaknya sambil memukul-mukul kaca mobil keras.
"Woyy bukaaa!!! Lo ya gu... " Gadis itu tak melanjutkan ucapan nya.
Kaca mobil didepannya terbuka secara perlahan, menampakkan pemuda tampan berkulit putih dengan kacamata hitam yang bertengger dihidung mancung pemuda tersebut.
Gadis itu tertegun, pemuda dihadapannya benar-benar sangat tampan.
"Kenapa?" Tanya pemuda itu dengan tampilan kemeja putih polos yang dua kancing teratas nya terbuka secara sengaja, tanpa menoleh kearah gadis didepannya.
"Ha?" Gadis itu tersadar, suara berat yang keluar dari mulut pemuda itu benar-benar mengagetkan nya.
"Kenapa?" Tanyanya lagi, tanpa menolehkan pandangannya.
"Lo tanya kenapa? Lo gak liat tu lampu didepan sana udah hijau dari lima belas menit yang lalu, buruan jalan! Liat tu di belakang sana, macet gara-gara lo!!" Sarkas nya tajam dengan urat leher yang menegang.
"Liat" Singkat pemuda itu sambil mengarahkan jari telunjuknya pada rambu lalu lintas yang tergantung pada tiang pinggir jalan.
Gadis itu pun mengikuti arah telunjuk pemuda tersebut, matanya terbelalak, kedua tangan gadis itu menutupi mulutnya yang secara spontan tengah menganga lebar.
"Lahh, demi apa?" Decitnya sangat pelan terheran-heran, matanya menatap rambu lalu lintas yang lampunya sedang menyala berwarna merah.
Secara perlahan matanya menatap pemuda tampan yang saat ini memasang raut wajah datar, rasa malu tengah menggerogoti dirinya saat ini.
Ia menghembuskan napasnya kasar dan berlenggang menuju motornya dengan cercahan-cercahan yang dilontarkan untuk pemuda tampan tersebut.
Gadis itu juga tak habis pikir kenapa rambu lalu lintas itu tiba-tiba menyala menjadi merah padahal selama lima belas menit pemuda itu telah berdiam dengan rambu hijau dihadapannya.
•••
Jika ada kesamaan nama, tokoh, tempat ataupun alur dengan cerita milik orang lain itu adalah ketidaksengajaan, karya ini murni ditulis dari pemikiran saya pribadi
Karya ini adalah karya pertama saya, maaf jika masih banyak kekurangan dalam hal kepenulisan
Harap bijak dalam membaca cerita, banyak kata-kata kasar atau adegan yang kurang pantas untuk anak dibawah umur
Seluruh foto diambil dari pinterest
Sorry kalau ada typo
Ikuti, vote dan komen cerita saya jika kamu menyukainya❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Elvano
Teen FictionIni adalah kisah tentang cowok bernama kan Sebastian Elvano Kalandra, cowok yang kehidupannya berubah seratus delapan puluh derajat dikarenakan gadis yang sangat Ia sayang meninggalkannya tanpa pamit. Ia yang masih belum bisa ikhlas atas kepergian...