Chapter 9

72 25 10
                                    

Seorang cowok tengah berdiri bersandar pada pintu sebuah Toko bunga, balutan kemeja putih polos yang Ia gunakan terlihat sangat kontras dengan dasi, jeans dan sepatu hitam yang Ia pakai.

Terlihat jika Ia sedang berdiri disamping sebuah koper hitam besar, dengan tangan kanan yang tengah sibuk mengotak-atik layar ponsel, sedangkan tangan kirinya masuk pada saku celana.

Cowok itu adalah Elvano, Ia baru saja menyelesaikan check out dari sebuah hotel megah yang berada di sebrang jalan dimana Ia berdiri.

"Uhh lama banget sih, gak tau apa gue udah berdiri disini dari satu jam yang lalu??" Omelnya seorang diri seraya melihat jam pada pergelangan tangan kirinya, jam menunjukan pukul 10:00 PM.

Flashback

"Lah lo gila?!" Sarkas Alletha seraya menghempaskan kasar kedua tangan milik Elvano.

"Kok lo senang banget sih ngatain gue gila, gue waras!!" Sangkal Elvano.

"Orang waras mana yang ngajak cewe buat tinggal satu rumah sama cowok asing??" Tanya Alletha merasa tak percaya.

"Ya gue, gue orang warasnya" Bangga Elvano.

"Beda emang ya lo" Ucap Alletha seraya menggeleng kan kepalanya.

"Beda gimana?? Gue cuma kasih penawaran buat lo"

"Penawaran gimana?? Gak gue gak bisa!!" Tolak Alletha mentah-mentah.

"Kok gak bisa sih?? Lo lagi cari pegawai buat toko lo kan, yadah gue, gue bersedia buat bekerja di toko bunga milik lo, lo tinggal terima gue sebagai pegawai lo dan urusan bakal beres" Ujar Elvano meyakinkan gadis dihadapannya.

"Enteng banget ya mulut lo ngomong, lo kira gue cewe apaan yang nge-bolehin cowok buat tinggal satu rumah sama gue??!!"

Elvano terdiam, sangat sulit untuk membujuk gadis yang saat ini tengah memasang raut wajah kesal dihadapannya.

Menyerah, Ia menyerah.

Elvano menghembuskan napas kasar, tubuhnya berbalik, kakinya langsung Ia ayunkan untuk dapat melangkah keluar dari toko bunga itu.

"Tunggu!!" Seru Alletha, Elvano yang hanya tinggal selangkah lagi hingga Ia keluar dari toko bunga itu langsung menghentikan langkahnya.

Elvano berbalik untuk dapat menatap gadis yang saat ini sudah berdiri tepat di hadapannya.

"Apaan??"

"Gue berubah pikiran??"

"Maksud lo??"

"Lo boleh kerja ditoko bunga milik gue"

"Lah seriusan??"

"Hhmm"

"Kenapa bisa lo berubah pikiran sesingkat ini??"

"Gue mau balas budi"

"Maksudnya??"

"..."

"Ahh yang waktu itu??" Tebak cowok itu, mengingat kejadian beberapa hari yang lalu saat dirinya memberikan tumpangan pada Alletha agar dirinya dapat pulang dari club milik Elvano.

"Iyaa"

"Syarat yang gue ajuin ke lo tadi gimana??"

"Lo bisa tinggal bareng gue, ada dua kamar dilantai atas, lo bisa pake kamar kosong yang ada disana" Jelas Alletha.

ElvanoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang