10

97 5 0
                                    

No edit. Kacau banget draftku di notes ga kukasih nomor bab😭. Semoga urutannya bener karena ada beberapa yang aku bikin jadi dua part kaya chap sebelumnya 😫

Happy reading....

'Ayo Sembunyi'

Kemilau jingga mengusik tidurnya. Noya mengerang membuka mata melihat jam di nakas tepat pukul tiga. Ia melirik jendela memperlihatkan cahaya terang.

"Apa ini jam tiga sore" gumamnya. Ia perlahan merasakan sakit pada perutnya menggeliat kecil. Dilihatnya tubuh telanjang tertutup selimut putih. Perutnya sedikit menggembung dan ia merasakan cairan keluar dari lubangnya.

Ia mencoba duduk walaupun pinggangnya seperti akan patah.

"Dimana ini...?" Noya melihat kasurnya berantakan karpet bulu yang tak tertata rapi, bahkan ranjang ini bergeser dari tempatnya. Ia mencoba berdiri meniti dinding perlahan memasuki pintu kamar mandi. Dilihatnya tubuh penuh kiss mark dan cairan putih dari lubangnya mengalir hingga kelantai.

"AKHHH...Aku tak ingat apapun" Noya mengusak rambutnya ia lalu membasahi jarinya untuk membersihkan cairan milik bajingan yang menidurinya.

"Hah berapa kali dia keluar..." Noya menekan perutnya dan sedikit demi sedikit cairan itu bersih. Ia mengguyur tubuhnya dan memakai pakaian kotor secara asal yang ada di kamar mandi itu. Melihat pemandangan kota penuh kendaraan jam pulang kerja dan bergegas mengemasi barangnya dan pergi dari apartemen itu.

Halte sangat ramai ia membuka kotak cincin yang ada disaku jaketnya. Matanya menatap kosong jendela melamunkan rentetan kejadian yang terasa tak nyata.

"Akhirnya seperti ini..." Batin Noya. Ia ingat satu hal bahwa Jeny meninggalkannya. Memang tak ada yang bisa diharapkan dari orang gagal sepertinya.

*
*
*

Atsumu sangat bersemangat untuk pulang ia sengaja pulang cepat hari ini. Membawa dua box ayam goreng pedas ia memasuki apartemennya berharap mendapat pelukan Noya. Tapi apa yang ia lihat.

Srakk...

Plastik makanan yang ia genggam jatuh saat ia tak menemukan Noya di seluruh sudut rumahnya.

"Yuu...."

"Yuu kau dimana..."

Atsumu melangkah ke dapur. Ia melihat bubur yang ia buat tak tersentuh sama sekali. Atsumu merasa bodoh. Noya mana mungkin ingin tinggal lebih lama. Ia terlalu terlena oleh cintanya sendiri.

"Suna"

"Cari tahu penari striptis bernama Nishinoya Yuu"

Setelah menutup telepon ia kembali ke kantornya. Terlalu sakit ditinggalkan ia lebih baik bekerja semalaman. Atsumu merapikan pakaiannya. Sepatu hitam mengkilapnya ia kenakan kembali.

"Apa aku pulang ke Hyogo saja"

*
*
*

"Disitu...aghh..." Noya memejamkan matanya menikmati pijatan tak ikhlas dari Hiroomi. Kakaknya jadi berisik setelah Noya bilang pinggangnya sakit karena bajingan gila menidurinya.

"Siapa yang tidur denganmu..." Hiroomi mengoleskan minyak gosok dan mengurutnya.

"Mana kutahu..."

"Inilah sebabnya aku menyuruhmu putus dengan jalang itu" Hiroomi menempelkan kain hangat untuk mengompres perut adiknya.

"Aku sudah putus dengannya" Noya berucap pelan.

"Heee... syukurlah"

Noya memainkan ponselnya menghapus foto-foto kenangannya bersama Jeny. Ia lalu bangkit membenarkan pakaiannya.

Hide and Seek [BL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang