5. Timing yang Luar Biasa

107 26 10
                                    

.

.

.

Yoona pikir dirinya tidak akan bertemu lagi dengan lelaki itu. Setidaknya sampai tadi malam ia masih berpikir seperti itu. Namun, sebuah telepon dari pihak bank pagi ini membuat Yoona mau tidak mau terpaksa menemui Taehyung lagi. Yoona seolah tidak percaya dengan apa yang ia dengar. Kemudian, tanpa perlu dijelaskan pun, ia tahu bahwa lelaki itu ada di balik semua kejadian ini. Satu hal yang Yoona tidak mengerti adalah mengapa lelaki itu ikut campur dalam urusannya dan mengacaukan kehidupannya.

Sebenarnya, apa yang ada di otak laki-laki itu sampai ia berbuat seperti ini?

"Laki-laki ini, sepertinya ia sudah gila."

"Siapa?"

Bibi yang paling tua di kantin bertanya penasaran pada Yoona yang bergumam seorang diri dengan wajah kesal sambil menggenggam telepon genggamnya erat-erat. Sebagai ahli nutrisi yang masih muda di kantin itu, Yoona dikenal sebagai seseorang yang ambisius, baik hati, dan murah senyum. Seandainya saja ia mempunyai anak laki-laki, pasti ia sudah meminta Yoona untuk menjadi menantunya. Namun, wajah Yoona kali ini benar-benar terlihat menyeramkan. Seandainya ia sedang berpacaran pun, wajahnya itu tidak terlihat seperti wajah orang yang sedang jatuh cinta.

"Ada seorang laki-laki gila."

"Siapa laki-laki itu?"

Siapa? Hm, entah bagaimana ia bisa menjelaskan tentang laki-laki itu. Sepertinya tidak ada kata yang tepat untuk menjelaskan seorang laki-laki yang suka bertindak semaunya sendiri itu. Yoona berpikir keras berusaha mencari kata yang tepat untuk mendeskripsikan Taehyung, sementara seketika saja, perhatian para ahjumma di dapur itu tertuju pada kisah 'lelaki' Yoona.

"Aigu, sepertinya ahli nutrisi kita ini sedang jatuh cinta."

"Jatuh cinta apanya. Lelaki ini sudah punya wanita lain."

Begitu Yoona menggelengkan kepalanya dengan panic, para ahjumma itu serentak langsung memasang wajah geram. Melihat ekspresi mereka, Yoona yang sedang pusing pun mau tidak mau tertawa geli.

"Bibi, hari ini aku pulang duluan ya. Menu untuk besok kan janchi guksu saja, jadi sepertinya sekarang tidak ada pekerjaan lagi."

Karena menu katsu untuk hari ini sudah terjual habis, maka otomatis waktu makan malam pun telah selesai. Untungnya, besok adalah akhir pecan dan mereka hanya perlu menyiapkan satu jenis masakan sehingga tidak banyak yang perlu disiapkan sebelumnya.

"Ya, sepertinya tidak ada pekerjaan lagi. Pergilah, tidak usah khawatir."

"Terima kasih."

"Hati-hati."

Para ahjumma di dapur itu sungguh-sungguh memperingatkannya, namun peringatan itu seolah tidak terdengar oleh Yoona.

Yoona benar-benar tidak habis pikir dengan telepon mendadak tadi pagi. Manajer bank itu yang meneleponnya langsung. Bahkan, manajer bank itu meneleponnya secara pribadi dan mengatakan bahwa semua utangnya telah dilunasi, lalu disertai dengan ucapan 'senang berbisnis dengan anda'. Manajer bank itu bahkan juga mohon bantuannya untuk ke depannya nanti. Meskipun Yoona telah menjelaskan berulang kali bahwa itu bukanlah uangnya, manajer bank yang sopan it uterus-menerus mengucapkan terima kasih secara belebihan.

Kenapa ia berterima kasih padaku? Setelah dipikir-pikir dan dicek berulang kali, barulah Yoona sadar bahwa Kim Taehyung-lah yang berada di balik semua ini. Sebenarnya, apa yang diinginkan lelaki itu dan mengapa ia melakukan hal ini? Setiap bertemu dengannya, Yoona selalu berharap bahwa itu adalah yang terakhir kalinya dan kini ia sudah muak harus berurusan lagi dengan lelaki itu.

4 Ways To Get A Wife (REMAKE VERSI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang