6. Teman Serumah yang Rewel

127 30 17
                                    

.

.

.

Akhir pekan seminggu kemudian, Taehyung muncul di rumah Yoona sambil membawa sebuah tas koper besar yang membuat Hee Won dan Sung Won terkejut melihatnya. Adik perempuannya tetap terlihat cantik, sementara adik laki-lakinya terlihat agak bodoh. Lalu, anak kecil perempuan yang katanya adalah adik sepupunya itu terlihat sangat lincah dan berani. Taehyung sama sekali tidak mengucapkan salam kepada tiga pasang mata yang menatapnya dan langsung memperhatikan ke sekeliling rumah berlangit-langit rendah itu sambil mengerutkan dahinya. Ruang tamunya sangat kecil dengan sofa untuk tiga orang berwarna biru kusam dan sebuah meja yang dilapisi taplak biru muda bergaris-garis terletak di dalamnya. Salah satu ujung ruang tamu itu langsung tersambung dengan dapur.

Di bagian dalam ruang tamu, di samping pintu geser tempat masuknya sinar matahari, tampak berjejer beberapa pot bunga yang membuat ruangan itu semakin terlihat berantakan. Di sisi dinding yang lain, tergantung sebuah foto keluarga yang sudah lama dan beberapa pigura yang berisi lukisan-lukisan yang terlihat jauh lebih kuno. Lalu, di bawahnya ada sebuah akuarium bulat yang membuat ruang tamu itu terlihat semakin sempit.

"Tidak, tidak."

Chi-chi yang mulai berteriak nyaring melihat kedatangan orang yang tidak dikenalnya itu langsung memelankan suaranya begitu bertatapan dengan Taehyung dan segera mengalihkan tatapannya. Sementara, Goliath awalnya mengendus-endus kaki Taehyung yang terlihat tidak nyaman. Kemudian, ia menggulung ekornya di kaki Taehyung dan mulai bermanja-manja dengannya.

"Sempit sekali ternyata."

"Jangan banyak protes. Kau sendiri yang mau tinggal disini."

Yoona menyahut gerutuan pelan Taehyung dengan ketus dan dingin.

"Ahjussi kenapa datang kesini?"

"Eonni-mu belum memberitahumu?"

Hee Won yang telah menenangkan dirinya saat itu, kembali menjerit pelan mendengar kata 'eonni' keluar dari mulut lelaki itu. Seolah-olah kata 'eonni' dirumah itu melambangkan suatu hukum dan kekuatan tertentu.

"Tidak, sudah kukatakan aku tidak mau. Pokoknya aku tidak mau. Eonni, aku jelas-jelas sudah berkata padanya  kalau aku tidak mau."

Hee Won yang merasa bersalah sibuk beralasan kepada kakaknya dengan gemetar dan wajahnya ketakutan. Ia sama sekali tidak mengerti kenapa laki-laki itu ada di rumahnya saat ini.

"Aku tahu. Dia bukan datang ke sini karena kau."

Sebenarnya, Yoona ingin segera menjelaskan situasi ini kepada adik-adiknya, tetapi ia tahu bahwa membuat adik-adiknya memahami situasi ini bukanlah hal yang mudah. Ia sendiri pun terus-menerus memikirkan apakah keputusannya ini benar atau tidak semalam suntuk. Sekarang ini pun, rasanya ia ingin sekali melupakan perjanjiannya dengan lelaki ini. Namun, ia tahu bahwa ia tidak bisa berbuat apa-apa saat ini dan harus menerima situasi ini.

"Aku serius."

"Iya, aku juga tahu."

Meskipun Yoona menganggukkan kepalanya seribu kali dan mengatakan bahwa dirinya tahu, sepertinya Hee Won masih tidak memahami ucapannya itu.

"Maaf, aku belum memberitahu mereka kalau kau akan datang."

Yoona menghela napas dan meminta maaf dengan suara pelan kepada Taehyung yang hanya diam menyaksikan adik-adiknya Yoona panik.

"Rumahmu memang selalu ramai seperti ini?"

"Kadang-kadang."

Taehyung yang sudah beberapa lama tiba di rumah itu namun sama sekali belum memperkenalkan dirinya, menggelengkan kepalanya dengan tidak sabar.

4 Ways To Get A Wife (REMAKE VERSI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang