Halooo selamat malam wahai reader's ku.
Ciee yang nunggu update gara-gara part sebelumnya gantung.
Langsung aja happy reading.
*****
"Sorry Sha."
Kata yang tidak ingin Arsha dengar saat ini, lolos begitu saja dari mulut orang yang ia cintai sendiri.
Arsha tersenyum getir, menatap Zeya dengan tatapan yang sulit artikan. Antara kecewa dan belum bisa menerima keputusan tersebut.
Zeya masih menatap lekat wajah Arsha, ia menarik nafas lagi kemudian melanjutkan bicaranya.
"Gue emang egois. Gue bukan orang yang baik dan jauh dari kata sempurna. Gue cuman sebutir pasir di antara berlian. Tapi..." Zeya menjeda kalimatnya, membuat Arsha semakin takut dengan kelanjutannya.
Jantungnya tidak bisa dikondisikan. Ia takut Zeya akan menolaknya secara halus, walaupun secara halus tapi tetap saja akan timbul rasa sakit bukan?
"Gue harap lo bisa bimbing gue buat jadi orang yang lebih baik lagi." Sambungnya sambil tersenyum.
Arsha loading. Ia masih mencerna perkataan Zeya dengan seksama. Ia kemudian terkejut dengan maknanya, namun ia urungkan. Ia akan memastikan terlebih dahulu.
"Ze-zey maksud lo?" Tanya Arsha memastikan.
Zeya tersenyum mengangguk kepalanya. "Hmm sesuai pemikiran lo."
Zeya menerima pernyataan cinta Arsha.
Arsha dengan sigap memeluk Zeya. Ia bahagia. Sangat bahagia. Usahanya selama ini membuahkan hasil yang sangat memuaskan.
"Makasih Zey. Makasih. Gue bakal jaga lo sebaik mungkin. Gue ga akan pernah kecewain lo. Gue sayang sama lo." Bisik Arsha seraya memeluk Zeya dengan erat.
Zeya membalas pelukan Arsha. "Gue juga sayang sama lo." Lirih Zeya yang masih terdengar oleh Arsha.
Arsha melepaskan pelukannya, lalu menangkup wajah Zeya. "Bilang apa tadi, hm?" Goda Arsha sambil menaik turunkan alisnya.
Pipi Zeya sontak memerah, "a-apaan? Ga ada tuh," elak Zeya sambil mengalihkan pandangannya.
"Beneran? Apa boongan?"
"Apaan sih Sha udah. Malu." Ujar Zeya sambil menundukkan kepalanya.
"Haha. Lucunya kalo lagi malu." Gemas Arsha sambil mengacak rambut Zeya.
Setelah tertawa dengan puas. Arsha berdehem untuk menetralkan kembali suasana.
Arsha melirik jam tangan yang ia gunakan. Kemudian secara tiba-tiba Arsha berteriak dengan lantang.
"HARI INI TANGGAL 25 FEBRUARI, PUKUL 21.00. ARZEYA MELVA ZAHRA ADELIA NATAWIJAYA TELAH SAH MENJADI PACAR DARI ARSHAVIN BRYAN MELVIANSKARA. ZEYA HANYA MILIK ARSHA DAN ARSHA HANYA MILIK ZEYA." Teriak Arsha begitu menggelegar, membuat Zeya terkejut bukan main.
"Arsha? Udah, jangan gitu. Malu" ujar Zeya dengan wajah yang memerah padam.
Arsha kembali terkekeh, "anything for you, baby."
Pipi Zeya kembali memerah padam, jantungnya serasa ingin meledak saat ini juga. Menyadari Zeya yang kembali blushing membuat Arsha tersenyum simpul.
"Sekarang ikut gue. Gue ada sesuatu buat lo." Ujar Arsha sambil menggandeng tangan Zeya.
Zeya mengerutkan keningnya, "kemana?"
Arsha tersenyum simpul, "nanti juga tau."
*****
KAMU SEDANG MEMBACA
ARZEYA [TAMAT]
Teen Fiction⚠️bacaan ini mengandung kata-kata kasar jadi bijaklah dalam memilih bacaan⚠️ (SLOW UPDATE) ***** ~ Arzeya Melva Zahra Adelia Natawijaya ~ Sederhana saja. Kisah seorang gadis yang ingin menemukan kebahagiaan sesungguhnya dalam hidupnya. Ia tidak hidu...