Kedua mataku mengerjap perlahan sambil merasakan tidak nyaman di sekujur tubuhku. Pandanganku yang awalnya memburam perlahan-lahan mulai jelas setelah beberapa detik berlalu. Aku baru sadar kalau aku pasti sedang ada di rumah sakit. Perlahan aku ingat hal apa yang membuatku berada di tempat ini. Aku baru saja mengalami kecelakaan hebat. Di sisa-sisa kesadaranku, aku bahkan berpikir kalau aku tidak akan selamat karena rasa sakit yang begitu hebat di sekitar tubuhku. Ternyata, aku selamat. Sekalipun aku tidak tahu siapa yang membawaku ke rumah sakit ini.
Syukurlah aku masih hidup. Setidaknya ibu tak harus kesusahan mencari uang sendiri untuk anak-anak di panti.
Aku kembali memperhatikan sekitarku. Ruangan ini sangat besar, jadi pasti bukan ruang rawat biasa dan tentu saja harganya mahal. Tetapi darimana ibuku memiliki uang untuk membayar ruangan ini? Ibuku hanya seorang pengurus panti yang mengurusku dan belasan orang lainnya sejak aku dititipkan di sana. Kami terbiasa hidup sederhana dan tak akan pernah membuang uang untuk hal-hal yang tidak terlalu penting—termasuk menyewa ruang rawat mewah seperti ini.
Di mana ibuku?
Aku berulang-kali bertanya dalam kepalaku. Tetapi suara derit pintu membuat pemikiranku terhenti. Aku menoleh dan keningku seketika mengerut saat melihat dua pria beda usia yang berjalan menghampiriku. Aku sama sekali tidak mengenal mereka.
"Kyla, kau sudah sadar?? Ken, cepat panggil dokter!"
Aku masih diam berusaha mencerna apa yang terjadi ketika dokter masuk dan melakukan pemeriksaan pada tubuhku. Mereka bertiga bersama dua suster berbicara tanpa melibatkanku. Aku yang masih kebingungan hanya bisa diam mendengarkan mereka yang membicarakan keadaanku.
"Kalian siapa?"
Satu tanya dariku itu justru membuat mereka menatapku dengan aneh. Memangnya apa yang salah dari pertanyaanku?
"Apa... maksudmu?"
=+=
Clarity.
Aku adalah salah satu orang yang sangat menyukai cerita dalam novel paling laris sepanjang tahun itu. Bukan karena penulisnya adalah teman baikku, tapi karena kisah cinta yang tertuang di sana sangat menyentuh hati. Perjuangan cinta antara Kenneth Halton dan Elora Arthur yang saling mencintai tapi harus terpisah sementara karena keegoisan dari Kylana Dwynetta. Aku bahkan masih mengingat detail tiap isi cerita itu, karena aku pernah membayangkan menjadi Elora yang begitu dicintai oleh pria seperti Kenneth.
Sayangnya, sekarang aku justru harus mengalami sesuatu di luar nalar saat masuk dalam dunia fiksi dan hidup sebagai peran antagonis yang begitu dibenci setiap orang. Aku baru saja bangun dari kecelakaan maut dan justru mendapati jiwaku tinggal dalam tubuh Kylana Dwynetta. Si peran antagonis yang sangat menjengkelkan.
Bagaimana aku bisa menyadari kalau saat ini aku tidak berada di dunia nyata? Sederhana saja. Dua pria berbeda usia yang kulihat pertama kali itu akhirnya menyebutkan nama setelah mendengar pertanyaanku tentang siapa mereka. Ditambah jawaban tentang tanggal berapa hari ini berhasil membuatku menyatukan kepingan-kepingan informasi yang ada di kepala.
Kenneth Halton dan Roland Arthur—kakek dari Elora Arthur dan Kylana Dwynetta. Dua nama itu sudah cukup membuatku mulai menyambungkan ingatan-ingatan tentang isi novel yang sudah kubaca berulang-kali itu. Dan ya, dua orang itu adalah malaikat pelindung utama bagi Elora yang selalu disakiti oleh Kylana.
Huft.
"Apa kepalamu sakit?"
Aku mendongak, lalu menggeleng pelan memberi jawaban pada pertanyaan dari Kenneth—suami Kylana, yang saat ini adalah diriku sendiri. Huh! Benar-benar memusingkan. Apa sebenarnya jiwaku dan Kylana tertukar saat aku kecelakaan sedangkan wanita itu sedang meregang nyawa setelah menyelamatkan Elora?
KAMU SEDANG MEMBACA
Clarity [Completed] ✔️
General FictionSong Series #6 If our love is tragedy, why are you my remedy? If our love's insanity, why are you my clarity? [Clarity - Zedd feat. Foxes] Kyla Yocelyn hidup dalam keadaan yang tidak pernah menyenangkan. Kyla adalah seorang yatim piatu yang harus be...