Aku masih termenung menatap jendela kamarku dengan tatapan kosong. Selama beberapa waktu ini, aku selalu berpikir kalau aku dan Kylana hanya sedang bertukar jiwa dan kami akan kembali ke tubuh masing-masing di waktu tertentu nantinya. Sayang, semua itu hanya anganku saja karena kenyataan yang selama ini kulewatkan justru mengatakan sebaliknya.
Hatiku rasanya masih sakit sekali tiap mengingat kalau aku memang tidak akan bisa kembali ke duniaku yang sebenarnya. Aku akan selamanya terjebak dalam dunia fiksi ini—dan hidup sebagai Kylana Dwynetta yang tak dicintai oleh siapapun.
Aku menyukaimu, Kyla. Aku sangat menyukaimu. Aku ingin mengatakan itu malam ini, tapi kenapa kau meninggalkanku tiba-tiba begini?
Air mataku kembali mengalir ketika mengingat kalimat yang diucapkan oleh Marvin saat itu.
"Aku juga menyukaimu, Marvin. Aku bahkan jatuh cinta padamu," gumamku lirih, dengan air mata yang kembali mengalir.
Aku menekuk lututku, lalu memeluknya begitu erat. Rasanya hidupku sudah hancur dan aku tak tahu lagi harus melakukan apa setelah ini. Aku ingin mati saja. Aku tak mau selamanya hidup sebagai orang lain.
Mengapa pula Kylana harus meminta tolong padaku? Karena aku rasa, aku lebih suka mati sungguhan dibanding tetap hidup dengan tubuh orang lain seperti sekarang.
Aku semakin menenggelamkan kepalaku sambil memeluk lutut. Berusaha menahan isakan, tapi tetap saja tak bisa kulakukan. Aku masih belum bisa melupakan bagaimana raut wajah ibu dan Marvin yang begitu terluka akibat kepergianku yang terlalu tiba-tiba.
Tangisanku terhenti seketika saat merasakan usapan lembut di rambutku. Kepalaku terangkat dan aku menemukan sosok Kenneth sedang menatapku dengan begitu lekat. Tetapi aku sangat tak suka. Melihat Kenneth di depanku sekarang, aku justru sadar kalau aku begitu membenci pria itu. Seandainya saja Kenneth bisa memperlakukan Kylana dengan sedikit lebih baik—atau setidaknya peduli di detik-detik Kylana meregang nyawa, mungkin segala kejadian yang menimpaku sekarang tidak akan terjadi.
"Sudah dulu menangisnya. Kau harus makan. Aku sudah meminta pelayan menyiapkan makanan kesukaanmu—"
"Memangnya kau tahu apa makanan kesukaanku?" Aku menyusut tangisku, lalu bertanya memotong kalimatnya. Aku tahu Kenneth sadar kalau tatapanku padanya benar-benar tidak bersahabat.
"Salmon—"
"Aku alergi salmon."
Kalimatku seketika membuat Kenneth melebarkan matanya terkejut. Tentu saja terkejut karena selama ini, Kenneth hanya tahu kalau Kylana juga menyukai salmon—sama seperti pria itu dan juga Elora. Nyatanya, Kylana justru alergi salmon. Darimana aku tahu? Karena aku menemukan obat alergi di dalam lemari pakaian Kylana—juga aku pernah mencobanya sendiri, saat tak sengaja memakan salmon tiga hari yang lalu. Diam-diam aku menyembunyikan sesak napas dan ruam-ruam yang mulai muncul di telapak tanganku.
"Kenapa kau... tak pernah memberitahuku?"
"Apa kau akan peduli jika aku memberitahumu?" Aku menghapus sisa-sisa air mataku. Tak ingin Kenneth kembali melihat air mataku.
Kenneth seolah begitu terpukul dengan kalimat balasan dariku. Tetapi aku tidak peduli. Aku memilih membaringkan tubuhku membelakanginya.
"Aku ingin istirahat. Bisakah kau keluar dari sini, Ken?"
"Makanlah lebih dulu. Aku akan meminta pelayan membuatkan menu lain. Beritahu saja apa yang kau inginkan—"
"Aku ingin kau pergi sekarang. Tolong." Aku sengaja menekan kata terakhirku. Agar Kenneth mengerti kalau aku memang sangat tidak menyukai kehadirannya.
Kenneth membuang napas berat, lalu menatapku sangat dalam sebelum akhirnya benar-benar meninggalkanku. Setelahnya, aku kembali menangis. Katakan aku cengeng, tapi sungguh air mataku rasanya sulit sekali berhenti menangis. Memikirkan bagaimana aku tidak akan pernah lagi bertemu dengan orang-orang yang kusayang, rasanya sangat mengerikan. Belum juga waktu berlalu lama, aku sudah sangat merindukan mereka.
![](https://img.wattpad.com/cover/327632641-288-k355610.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Clarity [Completed] ✔️
General FictionSong Series #6 If our love is tragedy, why are you my remedy? If our love's insanity, why are you my clarity? [Clarity - Zedd feat. Foxes] Kyla Yocelyn hidup dalam keadaan yang tidak pernah menyenangkan. Kyla adalah seorang yatim piatu yang harus be...