Aku memilih untuk melanjutkan hidup sebagai Kylana Dwynetta—tapi dengan jiwaku yang sudah mengambil alih. Aku tak lagi dilema memutuskan untuk menggapai mimpiku saat masih menjadi seorang Kyla Yocelyn. Karena pada akhirnya, jiwaku dan Kylana tidak akan pernah kembali tertukar apa pun yang terjadi. Tubuh asliku sudah terkubur di dalam tanah, sedangkan jiwa Kylana sudah melayang pergi entah ke mana.
Itu sebabnya, aku meminta Seira untuk mencarikanku pâtissier terbaik yang akan mengajarkanku membuat berbagai macam pastry enak dan menarik. Benar, salah satu mimpiku—selain keliling dunia—adalah belajar membuat pastry dan jika bisa sampai memiliki usaha dari sana. Aku sangat menyukai makanan-makanan manis, itu sebabnya sejak dulu aku sangat tertarik dengan cara-cara membuat pastry. Sayang, di duniaku dulu, biaya yang diperlukan untuk menjadi seorang pâtissier cukup mahal. Dan aku tidak segila itu sampai harus mengorbankan banyak hal penting hanya demi menggapai salah satu mimpiku.
"Nyo—maksudku, Kyla. Apa kau yakin akan mulai mengikuti kursus ini?"
Aku yang tadi sempat mendelik saat mendengar Seira hampir kembali bersikap formal padaku, perlahan menganggukkan kepala dengan senyum penuh keyakinan.
"Apa aku harus meminta pâtissier itu saja datang ke rumah kediaman tuan muda Halton?"
"Tidak," jawabku cepat dan tegas. "Aku yang akan datang ke tempat kursusnya langsung." Sekalian aku juga akan mulai menikmati hidup dengan jalan-jalan menggunakan uang milik Kylana. Jahat, ya? Tetapi anggap saja itu bayaran yang Kylana berikan padaku karena telah menempatkanku pada posisi seperti sekarang.
"Baiklah."
"Ah, iya. Kau juga boleh ikut jika mau."
Seira berdeham kecil, lalu menggeleng. "Aku masih harus membantu orang kepercayaan Tuan Arthur untuk menggantikan tugas-tugas pentingmu."
Sejujurnya, aku ingin tertawa melihat Seira berusaha keras untuk terlihat nyaman saat berbicara dengan kalimat santai padaku. Seira pasti sudah terbiasa dengan bahasa di antara atasan dan bawahan. Tetapi aku tidak akan membiarkannya begitu. Di dunia fiksi ini, hanya Seira satu-satunya orang yang memperlakukan Kylana dengan baik—sebelum Luke juga perlahan mengubah sikapnya pada wanita itu.
"Aku sudah mendaftarkanmu ke tempat kursus itu, tapi tempatnya cukup jauh dari rumah ini. Jika—"
"Tidak masalah. Itu lebih baik. Aku mulai bosan karena tidak bisa mengerjakan apa pun sejak kembali dari rumah sakit."
Seira hanya mengulas senyum. Aku sadar Seira pasti sebenarnya terkejut dengan perubahan sikapku. Belum lagi saat beberapa waktu lalu aku menanyakan berapa banyak tabungan yang kumiliki—seolah-olah menunjukkan kalau aku memang tak tahu apa pun tentang hal itu. Tetapi aku cukup beruntung saat Seira tidak banyak bertanya dan langsung memperlihatkan apa yang kutanyakan.
Sejujurnya, aku ingin memberitahu Seira bahwa aku bukanlah Kylana Dwynetta, tapi aku juga bingung harus memulai darimana. Karena kejadian seperti ini tentu bukan sesuatu yang wajar. Lagipula, belum tentu Seira akan terima dan masih memperlakukanku dengan baik jika tahu kalau aku bukanlah Kylana.
"Seira, aku juga ingin kau membelikanku mobil baru."
"Ya?"
"Mobil yang cantik dan sangat elegan." Aku mulai membayangkan mobil-mobil cantik yang dulu hanya bisa kulihat melalui internet.
Iya, aku memang memiliki dunia khayal yang sangat tinggi. Sekalipun menerima kehidupanku sebagai seseorang yang tidak banyak memiliki uang, tapi sebagai manusia biasa, aku juga sering membayangkan hidup dengan bergelimang harta—yang bisa mudah membeli apa pun yang kuinginkan. Sayang, di saat aku bisa merasakan kekayaan Kylana, ibu dan adik-adikku di dunia nyata justru pasti masih hidup dengan sangat sederhana. Bahkan mungkin belum pulih dari rasa kehilangan setelah kepergianku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Clarity [Completed] ✔️
General FictionSong Series #6 If our love is tragedy, why are you my remedy? If our love's insanity, why are you my clarity? [Clarity - Zedd feat. Foxes] Kyla Yocelyn hidup dalam keadaan yang tidak pernah menyenangkan. Kyla adalah seorang yatim piatu yang harus be...