5 Tahun Kepergiannya

413 22 2
                                    

Allo kita bertemu kembali di cerita ini, udah satu tahun rehat dan menyelesaikan cerita lain saya, dan sekarang kembali lagi ke cerita Devil Angel s2

Makasii banyak yang udah mau nunggu cerita DA s2 ini, I'm happy because I can meet you again in the same story

Enjoy for yourself gays

Happy reading...

•••
Hembusan angin malam menusuk kulit pasangan kekasih yang tengah duduk di balkon kamar yang sangat sunyi mereka hanya berdiam diri tak ada yang memulai pembicaraan di antara kedua nya. Saat sudah menjalankan tunangan waktu itu mereka memutuskan untuk menikah saat lulus SMA dan kini mereka juga kuliah di tempat yang sama

"Sunyi banget var" ucap Risa menyenderkan kepalanya pada bahu Varo

"Kamu harus belajar ikhlasin... kamu ga kasian sama Ara yang trus kamu fikirin mulu, kamu ga fokus juga sama kuliah kamu" ucap Varo mengusap bahu Risa

5 tahun kini Clara telah pergi, dan keterpurukan itu belum hilang, juga dengan kepergian nya Ara semua berubah, kepribadian mereka semakin dingin termasuk Zio, sifat nya yang sekarang kini sangatlah berbeda. Kini ia lebih diam dan tak ingin di ganggu, ia juga akan berbicara jika menurutnya penting saja.

"Gimana mau ikhlasin dia var?, dia saudara aku, kembaran aku" ucap Risa

"Besok kita kemakam Ara, sekarang kamu tidur udah larut" ucap Varo, risa hanya mengangguk, dan masuk ke dalam bersama Varo

Cup

"Tidur yang nyenyak, sayang" bisik Varo setelah mengecup kening Risa

•••
Matahari kini telah menampakkan sinarnya yang cerah, risa dan Varo kini bersiap untuk berangkat ke kampus.

"Ayo berangkat" ucap Varo

"Ga sarapan dulu?" Tanya Risa

"Emang kamu udah masak?" Tanya Varo, Risa menggeleng membuat Varo menatap nya datar.

"Makan di kampus aja nanti, takutnya kita kesiangan" ucap Varo

"Pulang kita jadi ke makam ara kan?" Tanya Risa

"Iya sayang, ayo nanti kita kesiangan" ucap Varo menggandeng Risa berjalan menuju mobilnya.

Di dalam perjalanan tak ada yang memulai percakapan di antara mereka, seakan enggan untuk membuka suara nya masing².

Ting!

Risa menatap ponselnya melihat notifikasi yang baru saja masuk dan nomor asing

"Siapa?" Tanya Varo yang tetap menatap ke arah jalan

"Engga ada nomor ga dikenal nge chat" jelas Risa

"Bukannya yang tau nomor kamu keluarga kita aja?" Ucap varo mengerutkan keningnya

"Mungkin mereka ada yang ganti nomor" ucap Risa, Varo hanya mengangguk setuju, setalah menempuh perjalanan selama 15 menit akhirnya mereka sampai di kampus.


"Aku duluan ya, kelas mau mulai bentar lagi" ucap Varo

"Iya, tunggu aku nanti di kantin aja" ucap Risa, Varo mencium kening Risa sebentar dan berjalan lebih dulu.

"That's not true" gumam Risa memegang jantung nya.

"Hey!" Risa yang terkejut dengan cepat menoleh, menatap orang itu.

"Apa!?" Ketus Risa

"Cieee, pipi nya merah" ledek orang itu, Risa dengan cepat menutup pipinya.

"Ngapain lo!?" Ketus Risa

"Ya kuliah lah, yakali gue disini mau ngemis" sinis nya.

"Sapa tau aja kan, muka lo cocok soalnya" ledek Risa.

"bangsat banget l---" Risa menatap orang di hadapan nya bingung, kenapa ia tiba² berhenti berbicara.

"Kenapa?" Tanya Risa, namun tak ada sahutan.

"Lo ga ke sambet kan??" Tanya risa lagi, namun tetap saja tak ada sahutan dari sang empu.

"G-gue duluan" ucap orang itu gugup dan berjalan cepat.

"Rizka lo mau kemana!?" Pekik Risa, ya orang yang tengah berbicara dengan nya tadi adalah rizka, rival dimasa SMA nya, yang sekarang malah berteman baik dengan nya.

"Kenapa sih?" Gumam Risa dan menatap sekitarnya, tak ada yang aneh, tetap seperti biasa ramai anak dari fakultas lain yang berlalu lalang di sana.

Risa berjalan santai memasuki fakultas nya sambil mendengarkan musik sembari menatap sekitarnya, karna kelas nya mulai pada jam 09.30 sedangkan waktu yang sekarang masih menunjukan pukul 08.55 wib, dari kejauhan risa menatap ada Raffi dan Alfa.

Tidak ada arka dan zio karna mereka kuliah di luar negri berbeda dengan yang lain karna memilih menetap di Indonesia

"RISA!" teriak Alfa dari kejauhan, Risa yang tadi nya hanya melihat dari kejauhan berjalan menghampiri mereka.

"Kenapa?" Tanya Risa

"Kelas lo masih lama?" Tanya Alfa, Risa mengangguk

"Masih ada waktu setengah jam lagi" ucap Risa

"tumben lo sendiri biasanya bareng si nenek lampir, kemana tuh dia" ucap Alfa

"Lampir tapi suka" ketus Raffi, Alfa menatap Raffi tajam

"Apaan engga ya!" elak Alfa

"Cie alfa, gimana kalo si Rizka tau ya" ucap Risa sambil mengetuk dahi nya berfikir.

"Ris jangan gitu lah, jangan bilang ke lampir" ucap Alfa

"Udah ketauan suka aja masih tetep manggil lampir, cih" sinis Risa

"Di belakang aja selalu bilang cantik banget, kenapa ga jadi pacar gue" sahut Raffi

"Lo kenapa jadi banyak omong sih raf, bikin emosi tau ga!?" ketus Alfa

"Ga terima?" Tanya Raffi menaikkan satu alisnya

"Gregetin ya lo, pengen gue remet rasanya" ucap Alfa

"Sus banget ucapan lo fa" ucap Risa

"Bodoh" maki Raffi

"gue duluan deh ya, udah mau masuk ntar gue telat lagi" ucap risa

"kalo mau ngumpul kabarin ya!" ucap Alfa sedikit keras karna risa sudah pergi.

"Lo jangan gitu dong raf, si Risa jadi tau kan" kesal Alfa menatap Raffi, namun Raffi hanya mengangkat bahu acuh dan pergi begitu saja.

•••
Tinggalkan jejak!












(²) DEVIL ANGEL [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang