London.
"Deon, kau dimana!?" teriak Raga yang menyusuri setiap ruangan disana
"Disini" Raga menoleh ke arah suara itu, terlihat Deon yang sedang berlatih menembak
"Kau sudah cukup lama berlatih, sebaiknya beristirahat dulu, kau bisa melanjutkan nya nanti" jelas Raga, Deon menoleh menatap Raga
"Aku akan beristirahat nanti, aku ingin mahir dalam menembak seperti kak rara" ucap Deon dengan pandangan lurus kedepan, terlihat sorot kepedihan dalam tatapan itu
"Kau sudah cukup mahir untuk menembak di batas usia mu yang masih muda Deon, jadi beristirahat lah dulu, kau bahkan belum makan" ucap Raga, dengan berat hati Deonmengangguk dan berjalan lebih dulu
Raga masih diam di tempat itu menatap sekeliling nya, dan memejamkan matanya sejenak, mengingat ia dan Ara yang sudah ia anggap sebagai adik kandungnya sendiri sering berlatih di sana sambil tertawa bersama
"Gue kangen lo ra..." ucap Raga lirih dan masuk ke dalam mansion
Di dalam Deon tengah menatap sebuah lukisan besar sembari tersenyum kecil
"Aku kangen kakak, ka rara ga kangen Deon? bulan depan deon sudah 16 tahun, sebentar lagi Deon udah masuk SMA, kaka kemana? kata nya mau nemenin Deon kalo mau daftar sekolah, mau nemenin Deon beli peralatan, Deon mau masuk sekolah kakak dan menetap di indo, aku bakal bilang ke bang ra--
"Kamu boleh sekolah di sana tapi ngga untuk menetap di sana Deon." Deon menoleh mendengar ucapan itu dan melihat siapa yang sudah memotong ucapannya, melihat siapa yang sudah memotong ucapan nya itu membuat Deon mendatar kan ekspresi nya
"Jangan suka memotong ucapan ku, Api!" ucap dengan sinis
"Hey! Aku lebih tua dari mu, dan kau memanggilku tidak dengan embel² kak!?" ucap Api tak suka
"Kau mengakui diri mu sendiri jika sudah tua, tapi tidak memiliki pasangan" ucapan Deon semakin membuat Api kesal
"Karna mereka bukan tipe ku, jelas aku memilih!" ucap Api sembari mendengus pelan
"Bilang saja tak laku." tekan Deon dengan tatapan mengejek nya, dan berjalan meninggalkan Api
"Hey, banyak yang mau padaku, anak kecil!" teriak Api
"Terserah kau paman!" Sahut deon
"Anak itu, sama dengan Ara yang selalu mengejek ku dengan wajah menjengkelkan nya" gumam Api dan pergi dari sana
•••
"Maaf sudah menunggu""Tak apa, karna aku yang membutuhkan mu" R
"Jangan terlalu formal" R tertawa pelan
"Sudah terlalu asing untuk mencoba ramah denganmu" orang itu tertawa pelan
"Baiklah, cepat aku sibuk."
"anggota ku banyak yang gugur saat melawan musuh bebuyutan mu" jelas R
"Lalu, kau membutuhkan anggota ku?" R mengangguk dengan cepat
"Baiklah akan aku beritahu nanti" ucap orang itu
"Aku pergi dulu, masih banyak yang ingin aku kerjakan" lanjut nya
"Baiklah terima kasih, dan hati²" ucap R
•••
"Gimana? enak kan?" tanya Risa melihat Varo yang sedang mencicipi makanan buatannya. Varo terdiam sejenak dan mengerutkan keningnya "tambahin gula sedikit, biar pas" jelas Varo, Risa mengangguk dan pergi untuk mengambil gula."Nih, coba udah pas belum" ucap Risa memberikan 1 sendok untuk Varo cicipi kembali
"Udah pas kok, sini makan" ucap Varo menarikan satu kursi untuk Risa duduk
KAMU SEDANG MEMBACA
(²) DEVIL ANGEL [On Going]
Teen FictionSingkatnya, ini lanjutan dari cerita DEVIL ANGEL Kalau kalian belum tau baca dulu DEVIL ANGEL yg sebelum nya jadi kalian bisa tau alur cerita ini gimana nanti jadinya Dan kemungkinan besar jika cerita ini jatuh pada kisah risa. Ada rahasia yang di...