Salah paham

64 7 1
                                    

"Cek cctv, kalaupun kita ga tau dia siapa, siapa tau kita kenal postur tubuhnya" ucap varo berjalan lebih dulu, di ikuti dengan yang lain

Risa masih diam di tempat nya, enggan untuk ikut dengan mereka, dan memilih berjalan ke arah jendela untuk melihat situasi, sunyi dan sepi itu lah keadaan nya, ia hanya melihat beberapa penjaga yang terus berjalan untuk memastikan keamanan

Saat risa hendak berbalik, tubuh nya membeku ketika satu panah baru saja melewati tepat di samping kepalanya, mata risa dengan cepat melihat sekitar, dengan jantung yang berdetak cepat risa dapat melihat seseorang yang lumayan jauh dari jangkauan nya, risa hanya dapat melihat orang itu memakai jubah hitam dan terus menatap tepat di mana dia berdiri.

Brak!

Risa menoleh cepat ke arah pintu, melihat varo dan teman - teman nya masuk dengan terburu - buru untuk melihat nya

"Sayang, kamu gapapa kan?, aku liat di cctv kalau baru aja ada panah yang kembali masuk" ucap varo sambil membalikan tubuh risa memastikan ia tak terluka, risa menggeleng pelan dan menunjuk ke arah luar, dengan cepat mereka memandang ke luar, mereka semua kini dapat melihat siluet seseorang berjalan menjauh.

Mereka semua saling menatap, mencoba berfirik tentang seseorang yang mereka liat barusan

"Rizka lo darimana?" Tanya risa yang melihat rizka yang baru saja masuk, mereka pun ikut menatap rizka curiga

"Gue dari toilet, kenapa?" Tanya rizka, ia canggung melihat semua temannya kini menatap nya

"Kalian kenapa natap gue gitu banget sih?!, jadi ga enak perasaan gue" ucap rizka, bagaimana tidak? mereka menatap rizka dengan tatapan intimidasi

"Lo ga bohong kan?" Tanya risa, membuat rizka mendengus

"Buat apa gue bohong, tadi gue ikut mereka ke ruang cctv, tapi gue keluar duluan karna mau ke toilet" jelas rizka

"Memang bener tadi rizka ada di ruang cctv, dan penjelasan dia juga bener, ga lama dia keluar" ucap zio

"Kalian kenapa tiba - tiba nanya gue darimana? aneh banget, mana natap gue kaya gue maling lagi" ucap rizka

"Lo liat itu" ucap arka menunjuk panah yang menancap tepat di posisi pertama panah masuk

"Panah, lagi?" tanya rizka

"Dan kita juga liat siluet orang itu" ucap arka

"Jadi kalian nuduh gue? logika aja deh secepat itu kah gue turun dan naik? kejadian awal juga gue sama risa di kamar, dan kalian curiga itu ulah gue?" ucap rizka sambil terkekeh pelan

"Gue ga tau apa yang ada di fikiran kalian semua, tapi yang perlu kalian tau, gue ga sejahat itu! kalian mikir dong gue sama risa udah berapa tahun bareng? gue bisa aja bunuh risa langsung dari awal deket sama dia" lanjut rizka

"Kita ga berniat nuduh--

"Ga berniat nuduh gimana maksud lo? dari gue masuk ke kamar ini aja kalian udah natap gue curiga dan ngelontarin pertanyaan - pertanyaan konyol itu." tegas rizka, ia berjalan menuju nakas dan mengambil ponselnya.

"Hati - hati ris, gue mau pulang, maaf ngerepotin" ucap rizka dan melangkah pergi

"Tunggu, rizka tunggu gue!!" ucap alfa berlari mengejar rizka

"Harus nya kalian jangan bersikap kaya gitu, lagian kita pantau cctv bareng - bareng kan?, semua ruangan kita pantau, dan ga ada yang aneh dari rizka, mulai dari handphone nya aja ada di nakas, risa juga ada di kamar, kalaupun rizka ada kaitannya, ga mungkin dia komunikasi tanpa handphone, kalau kalian masih curiga silakan liat lagi di ruangan cctv di mana waktu rizka keluar dari ruangan ke arah toilet, kalian bersikap kaya gini jatuh nya fitnah, besok minta maaf" jelas zio, ia pun merasa tak enak hati pada rizka, mereka hanya mengangguk

"Udah mendingan istirahat aja, besok juga mau ke makam ara" lanjutnya

"Arka, zio kalau kalian mau main ps lanjut aja, kaya nya gue ga bisa, harus jagain risa di kamar sampai dia bisa tidur nyenyak" ucap varo yang melihat risa duduk termenung di pinggiran kasur

"Gue sama zio mau langsung tidur aja var, alfa juga pergi jadi ga enak karna ga ada dia, soalnya dia yang paling semangat" ucap arka, varo mengangguk mengerti, arka dan zio berjalan keluar

"Jangan lupa kamar kalian selang 2 kamar dari sini" ucap varo, arka mengangkat jempol nya pertanda mengerti

Di luar rizka terus berjalan dengan cepat menelusuri trotoar dengan jalanan yang sepi, hanya ada beberapa kendaraan yang lewat, bagaimana tidak? sekarang sudah menunjukan pukul 02.15 malam, ia menggenggam erat ponsel nya, perasaan yang kecewa dan takut bercampur jadi satu, ia takut jika seseorang yang ada mereka lihat di rumah risa akan mendatangi nya

"Woi nenek lampir!!" Teriakan itu membuat rizka lega, dan sedikit kesal, ia tau siapa yang memanggil nya dan menoleh ke belakang yang terdapat alfa berjalan cepat ke arah nya

"Huh, gila ya lo?! kenapa bisa jalan cepet banget, apa lo bener - bener nenek lampir yang punya kekuatan?" celotehan alfa membuat rizka semakin kesal karna ucapan konyol nya

"Iya gue nenek lampir! mau gue bunuh lo disini?!" ucap rizka melotot, alfa sedikit memundurkan langkah nya

"Yang bener aja dong, ngeri juga gue" ucap alfa

"Kenapa lo disini?" Tanya rizka, alfa terdiam sembari berfikir

"Ya emang kenapa? ga boleh? ini jalan juga bukan punya bokap lo, jadi suka - suka gue dong!" ketus alfa

"Pergi sana lo!" Kesal rizka, alfa menatap sekeliling dan bersiul pelan dengan tangan yang ia masukan ke kantong celananya, membuat seolah mengejek

"Sepi banget ya, ngeri juga gue, yaudah deh gue duluan ya lampir" ucap alfa berjalan santai melewati rizka

"Mau kemana lo?!" Tanya rizka

"Mau kemana juga bukan urusan lo, awas ntar di samperin setan lo sendirian di tempat sepi gini" ejek alfa tanpa menghentikan jalan nya

"Jahat banget mulut lo alfanjing!" ucap rizka mengejar alfa yang sudah lumayan jauh dengan nya, sedangkan alfa pun ikut berlari menjauh dari rizka, membuat mereka kejar - kejaran di jalan yang sepi itu

Seseorang yang memperhatikan mereka sejak tadi menggeleng pelan sembari terkekeh "A love story that is quite unique and exciting"

•••
Hallo gaiss, gimana untuk capt kali ini, dan mau dong rate sampul baru cerita nya!

Menurut kalian cocok ngga untuk sampul - sampul cerita ku? atau ada yang kurang pas tolong kasih masukan biar bisa di perbaiki 🙏🏻

Jangan lupa tinggalkan jejak, vote gratis kok!! 🙏🏻😔

(²) DEVIL ANGEL [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang