"Gimana? suka ngga tempatnya?" tanya Varo sambil menatap sekelilingnya
"Kamu tau tempat gini dari mana?" tanya Risa
"TQOD, sebelumnya kita pernah ngejalanin misi dan lewatin tempat ini, kebetulan ga terlalu jauh jadi aku bisa ngajak kamu" jelas Varo
"Dulu Ara sering jalanin misi dan aku ga pernah di perbolehkan untuk ikut, karna dia tau aku suka ceroboh, BP pun walaupun aku ketuanya tetep Ara yang handle masalahnya" ucap Risa
"Itu karna Ara sayang kamu, dia ga mau kamu sampai terluka dan dia ngerasa bisa untuk handle masalah" jelas Varo dengan pelan agar Risa tak berfikir hal lain, ataupun kata-katanya sampai menyakiti Risa
"Indah ya, suasana nya juga tenang banget" ucap Risa memejamkan matanya sambil tersenyum
"Apalagi kalau ada anak kecil disisi kita" ceplos Varo membuat Risa dengan cepat membuka matanya dan menatap Varo
"Ga usah aneh-aneh ya! kita belum selesai kuliah." tegas Risa
"Bentar lagi juga kita lulus kan?" ucap Varo, Risa menunduk
"Var, aku takut" lirih Risa, Varo mengerutkan kening nya takut apa yang Risa maksud
"Takut apa yang kamu maksud?" tanya Varo, Risa menatap Varo dan menunduk kembali
"Var, kita bukan sekali dua kali udah ngelakuin hal itu, tapi sampai sekarang kamu liat sendiri kan?" Jelas Risa
"Harusnya aku yang takut sayang, karna kan semua itu dari aku" ucap Varo
"Apa yang dari kamu?" tanya Risa
"Kecebong aku" ceplos Varo
"Ga usah blak-blakkan bisa ngga? ga takut apa ada yang denger" ketus Risa dengan muka nya yang memerah
"Coba liat mukanya, kok merah?" Risa, dengan cepat menenggelamkan wajahnya ke dada Varo. Varo tertawa dan memeluk Risa
"Jangan terlalu banyak fikiran, aku ga mau sampai kamu sakit" bisik Varo, tak ada sahutan dari sang empu, Risa mengeratkan pelukannya membuat Varo mengusap punggung Risa dengan lembut.
Dari kejauhan, seseorang tersenyum tipis dan pergi.
•••
"Ih gue harus make baju apa coba? lagian Alfa banyak banget tingkahnya, dari banyak nya cewe yang dia kenal kenapa gue yang harus di mintain tolong?!" Rizka, sejak tadi sibuk menggerutu sambil mencari baju yang bisa ia pakai untuk nanti malam. Kamar nya sekarang terlihat seperti kapal pecah, baju nya berserakan dimana-mana. Entah lah ia pun bingung mengapa ia terlalu pusing untuk memilih baju? sedangkan Alfa bilang hanya untuk dikenalkan ke orang tuanya."Astaga, kenapa bajunya berserakan semua gini? haduh mamah pusing liat nya. Apa yang ingin kamu cari, sayang?" Rizka menoleh dan mendapati Resa sang ibunda tengah berdiri di ambang pintu
"Aku lagi cari gaun yang bagus, Bun. Nanti aku mau pergi, boleh kan?" tanya Rizka sambil terus mencari gaun yang cocok untuknya.
"Boleh, kamu bakal pulang malam atau tidur di rumah Risa?" tanya Resa
"Kaya nya aku pulang, dan ga malam banget kok. Aku cuma sebentar aja keluarnya" ucap Rizka
"Kalau sebentar, kenapa kamu pusing cari gaun sampai berserakan semua gini" benar, kenapa sejak tadi ia pusing untuk memilih gaun. "Kamu mau jalan sama cowo ya?" Mata Rizka membulat sempurna, dan menggeleng cepat. "Aku mau keluar sama temen aja" jelas Rizka, Resa hanya mengangguk mengiyakan
"Yaudah nanti panggil bibi aja kalau kamu sudah selesai, biar di bereskan semua nya. Bunda mau masak dulu sama bibi di dapur" ucap Resa, Rizka hanya mengangguk
KAMU SEDANG MEMBACA
(²) DEVIL ANGEL [On Going]
Подростковая литератураSingkatnya, ini lanjutan dari cerita DEVIL ANGEL Kalau kalian belum tau baca dulu DEVIL ANGEL yg sebelum nya jadi kalian bisa tau alur cerita ini gimana nanti jadinya Dan kemungkinan besar jika cerita ini jatuh pada kisah risa. Ada rahasia yang di...