Author Information :
Guys, ini adalah cerita lama yang sedikit aku rombak. So, Have fun, ya! Aku bakal update tiap hari dan mungkin nggak akan banyak BAB.
Jangan lupa untuk terus ikuti jalan ceritanya.
Best regards,
Arthea
WARNING!
DO NOT REPOST THIS STORY!
_____________________________________________
Guys, komen dan vote kalau kalian menyukai ceritanya!
______________________________________________
Ruvel pergi ke kamar Breaden. Ruvel melihat Breaden sedang mencari-cari baju yang pas untuk Ruvel kenakan. Kakak laki-laki Emily itu tampak serius memilih bajunya yang tak dipakai lagi untuk Ruvel.
"Berhentilah memilih baju seperti wanita, Breaden." Ruvel berdiri di samping Breaden dan langsung menyambar satu baju yang ada di tumpukan paling atas di dalam lemari pakaian lelaki itu. Ruvel langsung mengenakan kaos berwarna hitam polos itu ke tubuh kekarnya.
"Sial, aku baru membelinya dua hari yang lalu."
"Ini hanya kaos, Breaden," ujar Ruvel santai. Ia beranjak keluar dari kamar Breaden. "Akan kukembalikan nanti," lanjutnya kemudian.
Breaden mengacak rambutnya frustasi. Bukan karena ia pelit atau apa, tapi sebenarnya itu adalah kaos yang diberikan oleh seorang wanita yang menyukai Breaden sebagai kado perkenalan. Well, ia tak mungkin berkata jujur pada Ruvel tentang kaos miliknya itu.
Saat Ruvel hendak turun ke bawah, ia melihat Emily dan Luisa sedang asik membongkar barang belanjaan mereka dari pintu kamar Emily yang terbuka. Ia berdiri di ambang pintu, menatap kedua wanita itu dengan wajah takjub. Ia selalu sulit memahami para wanita yang sangat suka berbelanja, terlebih dalam keadaan sedih, itu yang ia dengar dari teman-teman lelakinya mengenai kekasih mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Just Love Me!
RomancePatah hati itu sederhana. Aku mencintainya, tapi dia tidak mencintaiku. Luisa, gadis manis yang punya rasa suka terhadap teman masa kecilnya merasa begitu terluka karena sikap dingin dan kasar yang selalu Ruvel perlihatkan padanya. Hingga pada suatu...