BAB 6. SEPERTI ORANG BODOH.

38 6 1
                                    

Author Information :

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Author Information :

Guys, ini adalah cerita lama yang sedikit aku rombak.So, Have fun, ya! Aku bakal update tiap hari dan mungkin nggak akan banyak BAB.

Jangan lupa untuk terus ikuti jalan ceritanya.

Best regards,

Arthea

WARNING!

DO NOT REPOST THIS STORY!

_____________________________________________

Guys, komen dan vote kalau kalian menyukai ceritanya!

______________________________________________

"Breaden? Apa yang kau lakukan di sini?" tanya Ruvel, kaget, saat ia baru saja keluar dari ruang rapat dan berpapasan dengan Breaden di kantornya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Breaden? Apa yang kau lakukan di sini?" tanya Ruvel, kaget, saat ia baru saja keluar dari ruang rapat dan berpapasan dengan Breaden di kantornya. Jarang sekali temannya itu berkunjung ke kantor, jika bukan karena suatu hal yang penting.

"Apa hari ini kau sibuk?" tanya Breaden.

Semua karyawan langsung setengah membungkuk untuk menyapa Breaden. Breaden balas menyapa, lalu membiarkan semua karyawan Ruvel berjalan pergi.

"Tidak. Kenapa?"

Ruvel dan Breaden berjalan bersama menuju ruang kerja Ruvel.

"Aku ingin mengajakmu minum kopi di kafe Ricky," kata Breaden. Laki-laki itu langsung duduk di sofa setelah sampai di ruang kerja Ruvel.

Ruvel berhenti melangkah. Ia berbalik dan menatap Breaden dengan sebelah alis yang terangkat. Dilihat dari ekspresi wajahnya saat ini, laki-laki itu tampaknya tak suka laki-laki bernama Ricky tersebut.

"Aku tidak bisa. Lain kali saja," jawab Ruvel. Ia kembali berjalan dan duduk di kursi kerjanya.

"Kudengar dari Emily, Luisa bekerja sebagai pelayan di sana." Breaden menatap langsung ke arah Ruvel. Seperti yang ia duga, Ruvel akan bereaksi saat laki-laki itu mendengar apa yang baru saja ia katakan.

Just Love Me!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang