BAB 4. ANDAIKAN.

36 6 1
                                        

Author Information :

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Author Information :

Guys, ini adalah cerita lama yang sedikit aku rombak.So, Have fun, ya! Aku bakal update tiap hari dan mungkin nggak akan banyak BAB.

Jangan lupa untuk terus ikuti jalan ceritanya.

Best regards,

Arthea

WARNING!

DO NOT REPOST THIS STORY!

_____________________________________________

Guys, komen dan vote kalau kalian menyukai ceritanya!

______________________________________________

Luisa duduk di kursi kayu berwarna cokelat muda, sedangkan Ricky duduk di atas meja kerjanya di samping Luisa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Luisa duduk di kursi kayu berwarna cokelat muda, sedangkan Ricky duduk di atas meja kerjanya di samping Luisa. Laki-laki tampan dengan jenggot yang sengaja sedikit disisakan itu tengah menjelaskan mengenai semua hal tentang kafe miliknya.

"Di sini ada dua jenis karyawan. Pertama, mereka yang bekerja full time dan part time. Kebanyakan mereka yang bekerja full time adalah karyawan yang sudah bekerja lama di sini, sedangkan part time sendiri lebih banyak dijadikan sampingan bagi mahasiswa atau anak-anak sekolah," kata Ricky menjelaskan, "untuk jam kerjanya, dari pukul 10.00 sampai 11.30. Mereka yang bekerja paruh waktu biasanya datang pukul 17.00 dan bagi karyawan full time pulang satu jam setelahnya, tapi jika keadaan memungkinkan mereka pulang lebih dari jam kerja yang berlaku. Aku memberikan upah lembur per-jam untuk mereka. Dari sini apa ada yang ingin kau tanyakan?"

Luisa ragu-ragu membuka suara. Jarinya menyentuh bibirnya dengan gugup. "Uh, apa aku boleh tidak ikut jam lembur? Anggap saja aku sebagai pekerja paruh waktu. Bagaimana?" tanya Luisa dengan hati-hati.

Oh, semoga saja Ricky tidak berpikir jika ia adalah wanita manja yang tak suka bekerja dan sering menyusahkan laki-laki.

Alih-alih melihat ekspresi kesal di wajah Ricky, laki-laki itu justru memperlihatkan senyum menawannya hingga membuat wajah Luisa bersemu merah.

Just Love Me!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang