Patah hati itu sederhana. Aku mencintainya, tapi dia tidak mencintaiku.
Luisa, gadis manis yang punya rasa suka terhadap teman masa kecilnya merasa begitu terluka karena sikap dingin dan kasar yang selalu Ruvel perlihatkan padanya. Hingga pada suatu...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Author Information :
Guys, ini adalah cerita lama yang sedikit aku rombak. So, Have fun, ya! Aku bakal update tiap hari dan mungkin nggak akan banyak BAB.
Jangan lupa untuk terus ikuti jalan ceritanya.
Best regards,
Arthea
WARNING!
DO NOT REPOST THIS STORY!
_____________________________________________
Guys, komen dan vote kalau kalian menyukai ceritanya!
______________________________________________
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
~~~
NOT EDIT YET!
~~~
Segera setelah jam kerjanya selesai, Luisa langsung pergi ke ruang ganti dan mengambil tas serta kunci mobilnya —sengaja berangkat dengan mobil sendiri— untuk pergi ke rumah Ruvel dan melihat keadaan laki-laki itu. Sejak Luisa mengirim pesan pada Ruvel pagi tadi dan tidak ada balasan sama sekali, Luisa merasa sangat khawatir dengan keadaan Ruvel.
"Kau akan menemui Ruvel?"
Tiba-tiba Ricky sudah berada di ambang pintu ruang ganti. Mata cokelat itu mengamati Luisa yang tengah sibuk memasukkan beberapa barang ke dalam tas kerjanya.
"Iya, aku harus memastikan jika Ruvel baik-baik saja. Aku terlalu khawatir karena—" Luisa diam seketika saat melihat Ricky hanya diam mengamatinya dengan sorot mata yang sulit untuk diartikan. Ricky mengamatinya dengan pandangan mata yang dalam hingga membuatnya merasa tidak nyaman. "Maafkan aku,"
Ricky berjalan mendekati Luisa. "Kenapa kau harus minta maaf padaku? Rasanya seperti aku sedang dicampakkan demi laki-laki lain," kata Ricky dengan suara hambar.