BAB 7. LATIHAN MENCIUM?

52 6 1
                                    

Author Information :

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Author Information :

Guys, ini adalah cerita lama yang sedikit aku rombak.So, Have fun, ya! Aku bakal update tiap hari dan mungkin nggak akan banyak BAB.

Jangan lupa untuk terus ikuti jalan ceritanya.

Best regards,

Arthea

WARNING!

DO NOT REPOST THIS STORY!

_____________________________________________

Guys, komen dan vote kalau kalian menyukai ceritanya!

______________________________________________

"Kau baik-baik saja?" Ricky berjalan ke arah Luisa dan berjongkok di depan wanita itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kau baik-baik saja?" Ricky berjalan ke arah Luisa dan berjongkok di depan wanita itu.

Luisa terduduk di kursi panjang di tengah-tengah loker sambil menangis sesegukan.

Ricky sengaja menutup pintu ruang ganti dan menguncinya dari dalam agar tidak ada orang yang masuk dan melihat keadaan Luisa saat ini.

"Aku minta maaf soal tadi. Aku seharusnya tidak berkata seperti itu, apalagi menyangkut namamu. Aku sungguh malu pada diriku sendiri. Aku...." Suara Luisa tertahan oleh rasa malunya sendiri. Luisa mengusap air matanya dengan punggung tangan. Ia tak berani menatap mata Ricky. Saat ini ia terlalu malu untuk menatap mata Ricky.

"Aku tahu. Aku tidak keberatan dengan semua itu, Luisa," kata Ricky dengan suara lembut. Ia menatap Luisa yang terus mengeluarkan air mata.

"Aku benar-benar minta maaf," bisik Luisa, parau.

Ricky mengusap air mata Luisa dengan jemarinya. Menyelipkan anak-anak rambut Luisa ke balik telinga dan mengusap wajah wanita itu sebentar.

"Jangan khawatirkan semua itu. Aku akan senang jika kau tidak menangis lagi, Luisa."

Just Love Me!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang