3. Harshi sayang Justin?

4.2K 492 131
                                    

"KAMU INI UDAH MOMMY BILANG BERAPA KALI! JANGAN BUAT HARSHI NANGIS JUSTIN!"

"Mommy udah capek ya sama kelakuan kamu! Belum ada satu minggu kamu buat Davi nangis gara-gara kamu kejar-kejar dia sambil bawa kodok! Bulan lalu juga kamu isengin pacar abang mu,  Hara sampai gak mau lagi dateng ke rumah gara-gara kamu simpen kecoa di kamar abang mu!"

"Satu lagi Mom, 2 hari yang lalu dia isengin Mora pake ular karet, pacar aku sampai nangis-nangis!"

Justin meringis pasrah berusaha melepaskan tangan Janne yang menjewer kuping nya "Iya mom maaf! Ampun sakit ini kuping Juju!"

Sedangkan si kembar, Jian dan Ajun duduk santai sembari memakan popcorn, melihat Justin di siksa oleh Janne adalah sebuah pertunjukan yang menyenangkan, untung saja ayah mereka sedang tidak ada di rumah, kalau Kaisar ada sudah di pastikan Justin akan dibela habis-habisan

"Maklumin Mom, namanya juga anak-anak"

Halah, memang pada dasarnya Kaisar itu pilih kasih.

Coba saja kalau salah satu dari di kembar yang berbuat ulah, sudah pasti Kaisar akan menjadi kompor

"Jangan di kasih ampun mom! Biar dia jera!"

Janne menarik nafas dalam, menghembuskan nya dengan kasar, sudah kehabisan ide ia menghukum anak bungsu nya, bagaimana caranya agar Justin jera?

"Mommy gak mau tau, pokoknya kamu harus minta maaf sama Bunda Lisa dan Papa Hendra"

"Satu lagi, minta maaf sama Harshi dan jangan buat Harshi nangis lagi. Selama Harshi belum maafin kamu, semua fasilitas kamu Mommy tarik"

"HAH? TAPI MOM-"

"Gak ada tapi tapi! Secepatnya Justin!"

Bahu Justin melemas mendengar seluruh fasilitas nya di tarik, bagaimana ia berangkat sekolah? Bagaimana uang jajan nya? Bagaimana kalau ia ingin main?

"Mampus kamu, jalan kaki sana!"

Ajun dan Jian bertos ria, menertawakan adik mereka yang kini memperlihatkan ekpresi sedih, tidak ada rasa kasihan sama sekali yang ada mereka malah terbahak

"Bang! Jangan ketawa!"

Justin menggeser Ajun sedikit kepinggir, mendudukkan dirinya di tengah-tengah si kembar "Terus nanti aku berangkat sekolah gimana? Uang jajan ku gimana?"

"Ayolah bang bantuin~"

Juan mengendikan bahunya acuh "Ya udah berangkat sama Jovan"

Justin terdiam, wajahnya semakin terlihat murung

"Jovan gak bakalan mau kali, si Davi kan udah di buat nangis sama dia" Kata Ajun yang paham dengan raut wajah adiknya

Bagaimana tidak marah? Setelah dikejar-kejar Justin, Davi langsung sakit dan itu membuat Jovan marah, Jovan tentu saja kesal karena menurutnya Justin keterlaluan.

"Daripada kamu mikirin gimana caranya ke sekolah, mending sekarang mikirin gimana caranya dapat maaf dari Harshi"

Wajah Justin yang semula murung kini langsung tersenyum manis, Ajun dan Jian sampai merinding sendiri, senyum Justin semakin lebar,

"Cantik.. "

"Cantik? Siapa yang cantik? Kamu gak lagi ngomongin nenek-nenek yang kamu goda kemarin kan?"

Justin menatap datar kearah Jian, seburuk itukah selera nya?

"Diem deh bang! Aku tuh lagi jatuh cinta!"

Ajun spontan langsung berdiri dan meraba kening adiknya, takut-takut Justin benar-benar kesambet setan

"Ibu-ibu mana lagi yang kamu goda Justin?! Abang udah cukup capek ya ngeladenin bapak bapak yang hampir setiap hari kesini marah-marah nyariin kamu! Katanya kamu modusin istrinya, kamu grepe grepe lah-"

ELEGI TAWATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang