8. Dream

3.4K 350 35
                                    

Lisa sungguh tidak mengerti apa yang sudah terjadi pada putra semata wayangnya itu, karena saat bangun tidur Harshi langsung menangis kencang saat melihatnya bukan hanya saat bangun tidur tapi anaknya itu sudah menangis bahkan mengigau seperti orang kesakitan saat masih terlelap,

Lisa yang kebingungan tentu saja memanggil tetangganya karena Harshi sangat sulit untuk ditenangkan, Hendra ada pekerjaan diluar kota dan sudah pergi dari jam 2 malam, untung saja Janne dan ketiga putranya masih ada di rumah, si kembar berusaha menenangkan Harshi disaat anak itu terus mengamuk dan melemparkan seluruh barang kearah mereka, mata anak itu terus terpejam seolah takut dengan apa yang akan dilihatnya.

"Hasyi sayang denger Bunda nak, kamu tenang okay? Disini gak akan ada yang nyakitin kamu.. " Lisa berusaha kembali untuk mendekati anaknya, meskipun Harshi terus memberontak Lisa berusaha untuk memeluk Harshi dibantu oleh Justin yang memegang kedua tangan Harshi agar tak mendorong Lisa.

"Bunda sayang sama kamu, jangan terus begini nak kamu buat Bunda sedih.. "

Mendengar suara Lisa yang begitu dekat seketika Harshi membuka matanya, ia melihat Lisa yang sudah menangis saat memeluknya dan disaat itu juga amukan Harshi terhenti, anak itu sepertinya baru menyadari apa yang dirinya barusan lakukan

Butuh waktu satu jam lebih untuk mengenangkan Harshi, si kembar dan Justin melepaskan cekalan mereka membiarkan Lisa untuk berusaha membujuk Harshi agar mau bercerita,

Lisa mengusap peluh yang membanjiri kening anaknya, tatapan Harshi yang masih terlihat ketakutan membuat Lisa kebingungan pasalnya Lisa merasa ia tak melakukan kesalahan sama sekali, kemarin bahkan Harshi begitu bahagia karena mereka habis jalan-jalan dan memenuhi semua keinginan anaknya itu, memang pulang dari mall Harshi langsung tertidur tanpa bersih-bersih dulu, Harshi juga melewatkan makan malamnya, Lisa sudah berusaha membujuk namun anak itu malah rewel dan merengek seperti akan menangis, jadi Lisa hanya memberikan susu yang diisi pada botol dan diisap Harshi saat anak itu tertidur.

"Hasyi kenapa dek? Bunda punya salah sama kamu?" Tanya Lisa dengan lembut,

"Nda..." Harshi kembali menangis namun kali ini Harshi menangis didalam pelukan Lisa.



******



Serempak mereka mengangguk paham atas penjelasan Lisa, setelah Harshi menceritakan semua mimpinya tanpa terlewat dari mulai teman-teman Lisa yang datang kerumah hingga Justin yang menyusul Hendra menggunakan mobil, beberapa kalimat mereka tidak mengerti jadi Lisa menjelaskan ulang apa yang diceritakan oleh anaknya itu.

Saat mendengar bahwa ada teman Lisa yang datang kerumah seketika Janne terbahak, bagaimana mungkin ada teman Lisa yang datang kerumah sedangkan Lisa itu tak memiliki teman, sahabat satu-satunya hanyalah Janne dari jaman sekolah, Lisa itu sangat introvert ia memang memiliki teman beberapa namun itu hanya dilingkungan sekolah, Lisa tak pernah membawa siapapun kedalam rumah kecuali dirinya.

"Astaga Hasyi, dengarkan mommy ya sayang?"

Janne menarik nafas dalam-dalam, ia mulai menceritakan semuanya diawali dengan Lisa yang tak memiliki teman, tentang mimpi itu yang tidak mungkin terjadi dan tentang ketakutan Harshi yang membuat pemuda manis itu menangis tersedu-sedu

"Lagian nak, Bunda kamu gak punya teman, sahabat satu-satunya dia cuma mommy--"

Janne menatap kearah Justin yang sedang duduk di apit oleh si kembar "Justin juga belum boleh bawa mobil, dia masih kelas 1 SMA, dia juga belum bisa bawa mobil, iya kan dek?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 26, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ELEGI TAWATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang