"Bunda titip Harshi sebentar ya? Maaf kalau agak rewel semalam badan dia panas habis makan eskrim 1 toples"
Lisa mencium singkat kening anak semata wayangnya yang masih tertempel plester penurun panas, untung saja panasnya sudah turun tadi pagi jika tidak mau tak mau Lisa harus membujuk Harshi untuk di bawa ke dokter.
Salahkan Hendra, suaminya itu secara diam-diam memberikan Harshi 1 toples ekrim katanya Harshi terus merengek meminta eskrim.
Memang jika sedang bersama papanya Harshi akan sangat di manja, Hendra akan membelikan apa saja bagi anaknya itu, baru saja kemarin Hendra membelikan boneka dengan harga yang cukup fantastis membuat Lisa memijit keningnya pusing.
Hendra membeli boneka dengan harga 80 juta, memang agak gila.
Lisa sampai lemas mendengar harganya namun melihat senyum Harshi membuat Lisa tak bisa marah pada suaminya.
"Jaga baik-baik ya?"
"Siap bunda!"
Ajun, Jian dan Justin memberikan gestur hormat, Lisa hanya tertawa pelan melihat aksi ketiga anak sahabatnya itu.
Kini mereka bertiga menatap Harshi yang masih terlelap memeluk boneka shinchan berukuran sedang.
"Menurut kalian kalau Hasyi bangun dia bakalan nangis gak?" Tanya Ajun memecah keheningan.
Jian dan Justin kompak mengangguk
"Pasti nangis sih-"
Justin segera berlari ke arah ranjang Harshi, kembali menenangkan Harshi yang semula menggeliat kecil.
"Stt... bobo lagi bayi"
Namun agaknya cara itu tak berhasil karena perlahan mata Harshi terbuka, bibir Harshi langsung melengkung kebawah ketika yang pertama kali ia lihat bukan nya Lisa melainkan Justin.
Bibir Harshi bergetar menahan tangis, mata anak itu sudah berkaca-kaca menahan tangis.
"Nda... Nda... "
(Bunda... Bunda...)"Sttt... Bunda Hasyi keluar dulu sebentar-"
"Hiks... Huwaaaa nda.. "
(Hiks... Huwaaa bunda)Bugh!
Harshi melemparkan boneka mahal pemberian papanya ke wajah Justin, tangis anak itu semakin bertambah keras ketika mengetahui Lisa tidak ada di rumah. Harshi terus memanggil Lisa membuat ketiga saudara Brawijaya kini kelimpungan bukan main.
Jian dan Ajun juga turut menangkan Harshi namun semua itu percuma karena Harshi malah melempari mereka apa saja.
Astaga, jika Jian berada di posisi ini namun yang sedang mengamuk adalah Justin maka sudah di pastikan sapu lidi akan melayang ke wajah adiknya itu.
*******
"Dan mereka pun hidup bahagia, tamat" Ajun menyimpan buku dongeng dimeja dekat televisi, Harshi yang semula tiduran kini berusaha duduk dibantu oleh Jian dan Justin.
"Nah sekarang Harshi mau main apalagi?"
"Tuh!" Tunjuk Harshi pada tumpukan lego yang Lisa simpan di bawah meja, permainan ini sering Lisa ajarkan jika sedang ada waktu senggang, sangat berpengaruh untuk Harshi bisa melatih fokus otaknya.
Justin pergi meninggalkan Harshi yang sedang di asuh oleh kedua abangnya pemuda itu berjalan menuju dapur untuk membuat cemilan.
Tadi tante Lisa mengirim pesan untuk memberi Harshi biskuit dan buah-buahan, anak itu juga belum minun susu, tadi pagi-pagi sekali Lisa hanya memberinya makan bubur dan minum obat.
KAMU SEDANG MEMBACA
ELEGI TAWA
Novela Juvenil"Setiap orang punya lukanya sendiri Ru, tapi gak semua bisa bertahan sekuat kamu" •Bxb ----------------- -1000% cerita fiksi, Fiksi atau cerkan adalah cerita atau latar yang berasal dari imajinasi-dengan kata lain, tidak secara ketat...